Djawanews.com – Melahirkan bayi yang sehat dan tanpa kekurangan sedikit pun merupakan idaman bagi selueuh ibu. Namun ada beberapa gangguan kesehatan yang mungkin bisa dirasakan oleh bayi baru lahir. Salah satunya adalah Hipertensi paru persisten.
Hipertensi paru persisten merupakan gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi pernapasan dan biasanya terjadi pada bayi yang lahir cukup bulan. Lalu sebenarnya apa Hipertensi paru persisten itu?
Penjelasan Mengenai Hipertensi Paru Persisten
Selama kehamilan, bayi di dalam kandungan mendapatkan oksigen dari ibu dan plasenta. Sehingga, sangat sedikit darah yang masuk ke paru-paru, karena pembuluh darah di paru-paru bayi sebagian besar tertutup.
Pembuluh darah ini hanya akan terbuka setelah bayi lahir dan mengambil napas pertama. Cleveland Clinic melansir, pembuluh darah tersebut kemudian membantu darah melakukan perjalanan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen.
Namun, pada bayi yang mengalami PPHN, pembuluh darah mereka tidak cukup terbuka. Itu artinya, ada batasan berapa banyak oksigen yang dikirim ke otak dan organ. Ini lah mengapa PPHN sangat berbahaya bagi bayi baru lahir.
Sebenarnya tidak ada penyebab pasti kenapa bayi mengalami PPHN. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko PPHN. Seperti infeksi, sindrom gangguan pernapasan, aspirasi mekonium, dan kekurangan oksigen.
Gejala Hipertensi Paru Persisten yang jelas sangat terlihat adalah napas cepat, detak jantung cepat, mendengus saat bernapas, dan lubang hidung melebar. Selain itu, di beberapa kasus yang parah ditemukan perubahan warna kebiruan pada kulit sekitar bibir, tangan dan kaki. Saturasi oksigen juga rendah, bahkan saat menggunakan bantuan oksigen tambahan.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.