Djawanews.com – Plasenta merupakan organ yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan. Plasenta memiliki tugas untuk menyediakan oksigen, nutrisi, dan menghilangkan produk limbah bayi. Plasenta ini terhubung ke bayi melalui tali pusat.
Biasanya, plasenta akan menempel di bagian atas atau samping rahim. Namun, dalam beberapa kasus, gangguan plasenta dapat berkembang di lokasi yang salah atau menempel terlalu dalam ke dinding rahim.
Gangguan Plasenta yang Wajib Diwaspadai Ibu Hamil
- Plasenta Previa
Plasenta previa terjadi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks karena posisinya di bawah rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan hebat selama kehamilan dan juga saat persalinan.
Plasenta previa dianggap tidak akan menjadi masalah jika terjadi di awal kehamilan. Sebab, seiring bertambahnya usia kandungan, plasenta masih bisa bergeser ke arah atas.
- Plasenta Akreta
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, plasenta akreta adalah kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Ya Moms, biasanya, plasenta terlepas dari dinding rahim setelah melahirkan.
Namun, pada ibu yang memiliki plasenta akreta, maka sebagian atau seluruh plasenta akan tetap menempel. Sehingga, hal ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah setelah melahirkan.
Plasenta akreta ini dianggap sebagai komplikasi kehamilan berisiko tinggi. Jadi, jika kondisi ini terdiagnosis selama kehamilan, kemungkinan perlu melakukan operasi caesar lebih awal dan dapat diikuti dengan operasi pengangkatan rahim.
- Solusio Plasenta
Solusio plasenta terjadi ketika sebagian plasenta atau seluruhnya terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan. Hal ini pun dapat menurunkan atau menghalangi suplai oksigen dan nutrisi ke bayi, dan menyebabkan pendarahan hebat pada ibu.
Biasanya solusio plasenta terjadi di trimester ketiga kehamilan, terutama di minggu-minggu menjelang melahirkan. Tanda dan gejala solusio plasenta meliputi pendarahan vagina, sakit perut, sakit punggung, rahim kaku, dan kontraksi rahim.
Penyebab solusio plasenta sering kali tidak diketahui. Namun, kemungkinan besar penyebabnya karena trauma atau cedera pada perut saat kecelakaan atau jatuh. Kondisi ini juga bisa jadi karena kehilangan air ketuban.
- Plasenta Inkreta dan Perkreta
Plasenta inkreta terjadi ketika plasenta tumbuh di tengah dinding rahim dan menempel pada otot rahim. Sementara itu, plasenta perkreta terjadi ketika plasenta tumbuh sepenuhnya melalui dinding rahim.
Mengutip laman website Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC), plasenta inkreta dan perkreta sering tidak menimbulkan tanda atau gejala selama kehamilan, meskipun perdarahan vagina selama trimester ketiga mungkin terjadi.
Namun, kondisi ini dapat mengalami komplikasi saat melahirkan, karena sebagian atau seluruh plasenta akan tetap melekat. Sehingga, dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah setelah melahirkan.
Jika kondisi gangguan plasenta ini didiagnosis selama kehamilan, ibu hamil kemungkinan perlu melakukan operasi sesar dini, Moms.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.