Djawanews.com – Seringkah kamu mendengar istilah PCOS atau Polycystic Ovarian Syndrome akhir-akhir ini? Tahukah kamu seluk beluk PCOS atau gangguan hormon perempuan tersebut?
Ya, PCOS merupakan salah satu gangguan kesehatan yang bisa menyerang perempuan. PCOS merupakan gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur. Di beberapa kasus, PCOS menyebabkan pembesaran ovarium dengan kista kecil di tepi luar.
Sel telur yang belum matang pada folikel adalah penyebab jumlah kista terlalu banyak pada ovarium. Hal ini mempengaruhi organ reproduksi yang menghasilkan estrogen dan progesteron, hormon yang mengatur siklus menstruasi. Hormon testosteron yang lebih tinggi dari ukuran normal pada penderita PCOS menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada tubuh. Karena itu, seseorang dengan PCOS mungkin berisiko mengalami masalah menstruasi dan kesuburan.
Kata 'polikistik' mengacu pada keberadaan kista dalam jumlah banyak. Jika didiagnosis sejak awal, seseorang dengan PCOS dapat hidup sehat dan teratur. Pencegahan juga menjadi kunci untuk mengelola risiko yang lebih besar.
Mengutip Refinery29, Dr Andrew Thompson mengatakan, "Meskipun pada umumnya, pasien perempuan dengan PCOS tidak memiliki angka kematian yang tinggi, mereka berada pada peningkatan risiko yang lebih serius di kemudian hari. Penyakit ini dapat diperburuk dengan beberapa kondisi, seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kanker endometrium."
Gejala PCOS bisa berbeda-beda, tergantung pada hormon di setiap tubuh perempuan. Gejala yang paling umum dapat mencakup menstruasi yang tidak teratur, kenaikan atau fluktuasi berat badan yang tidak normal, dan pendarahan hebat.
Di samping itu, PCOS juga menyebabkan gejala hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebih, biasanya di wajah, dada, dan punggung), rambut rontok, pigmentasi kulit, dan sakit kepala.
Andrew menyarankan, “Jika ada perempuan yang mengalami dua atau lebih gejala umum PCOS, seperti menstruasi yang tidak teratur, rambut yang menipis atau rambut berlebih, penambahan berat badan atau jerawat, untuk melakukan pemeriksaan secara medis untuk kondisi tersebut.”
Penyebab PCOS ada beragam, beberapa di antaranya genetik, resistensi insulin, dan peradangan akibat produksi hormon androgen (yang lebih sering disebut hormon laki-laki) berlebihan yang memicu PCOS.
Andrew mengatakan, "PCOS dapat terjadi ketika perempuan menghasilkan hormon pria yang lebih tinggi di ovarium mereka. Hal ini dapat memengaruhi siklus menstruasi, kesuburan, dan mengakibatkan pembesaran ovarium dan kista pada ovarium. Kebanyakan perempuan didiagnosis pada usia 20-an dan 30-an, atau ketika mereka menemukan masalah untuk hamil. Namun, PCOS dapat berkembang pada usia berapa pun setelah pubertas."
PCOS atau gangguan hormon perempuan ini bisa diatasi dengan menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur siklus menstruasi pada perempuan dan berfokus pada perubahan gaya hidup untuk mengelola gejala.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.