Djawanews.com – Bekerja di kantor, mungkin kamu akan mengalami fase burnout untuk kesehatan mental. Namun, ketika bekerja di rumah akan terasa sulit dan pada akhirnya berpotensi memicu burnout.
Fase Burnout yang Mungkin Sering Dialami
- Fase Bulan Madu
Tahapan pertama burnout sering terjadi ketika seseorang memulai pekerjaan baru. Dengan tingkat antusiasme dan komitmen yang tinggi, karyawan akan mengerahkan energi, ambisi, dan keinginan mereka untuk berhasil melewati tuntutan dan tantangan dalam menjalankan peran baru.
Banyak orang juga tertarik untuk tampil mengesankan pada tahap ini, yang berarti mereka akan berusaha keras untuk menunjukkan kemampuan mereka. Namun, pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan stres karena seseorang melakukan tugas yang lebih berat.
- Timbul Stres
Setelah fase bulan madu, orang mungkin mulai mengalami stres. Ini lazim di pekerjaan dan industri apa pun. Namun, bila kamu tidak belajar mengelola stres sejak dini, hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan sangat memengaruhi kehidupan profesional dan pribadi.
Ada beberapa tanda stres di fase ini, antara lain kelelahan, kerja yang tidak efisien, ketidakpuasan kerja, atau menghindari tugas tertentu. Kadang-kadang, seseorang mungkin juga mengalami gangguan tidur atau mengabaikan kebutuhan pribadi.
- Stres Kronis
Tahap selanjutnya adalah stres kronis dengan banyak gejala yang sama muncul atau berlanjut. Gejala-gejala tersebut biasanya lebih intens dan disertai gejala fisik.
Beberapa gejala fisik yang dimaksud adalah kelelahan kronis, penyakit fisik, kemarahan, dan depresi yang disebabkan oleh stres. Biasanya ada perubahan nyata dalam kesehatan mental seseorang, seperti kurangnya motivasi.
- Tahap Kritis
Begitu mengalami tahap stres kronis, seseorang cepat atau lambat akan memasuki tahap krisis. Di tahap ini, orang yang mengalami burnout akan sering merasa hampa, terpisah dari kehidupannya, dan seolah-olah kehilangan kendali. Sulit bagi mereka untuk melanjutkan segalanya dengan normal.
- Habitual Stress
Ketika seseorang mengalami kelelahan dan belum mencari bantuan profesional, ia mungkin masuk ke tahap habitual stress. Ini adalah saat seseorang telah mengalami begitu banyak gejala kelelahan yang telah tertanam dalam hidup mereka.
Orang dengan habitual stress mungkin tidak sepenuhnya menyadari bahwa mereka memilikinya dan biasanya akan berisiko lebih besar terkena penyakit kronis jangka panjang.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews