Djawanews.com – Fakta mencengangkan ditemukan dalam kaitan polusi udara dan kematian akibat Covid-19 yang mencapai angka 11 persen hingga 15 persen. Para ilmuan kini tengan memikirkan jalan tengahnya.
Penelitian dilakukan seorang penelitin oleh Harvard University Francesca Dominici, yang melakukan studi dengan ratusan tingkat kelompok, kendati sebagian besar belum dilakukan peninjauan.
The Guardian mencatat jika penelitian tersebut menyatakan ada cukup bukti untuk segera mengambil tindakan. Penelitian menemuhan jika banyak efek merugikan kesehatan dari polusi partikel halus terhadap pasien Covid-19.
“Jumlah bukti terkait Covid-19 juga cukup besar karena sama sekali tidak ada ruginya untuk memprioritaskan beberapa area yang lebih rentan,” jelas Francesca dilansir dari Bisnis, (5/11).
Penelitian tersebut memberikan sampel dengan perawatan pasien dengan pengurangan polusi dan meningkatkan perawatan kesehatan di tempat paling berpolusi.
Bahkan penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances juga mempertimbangkan dampak dari peningkatan satu dalam polusi partikel rata-rata selama 16 tahun sebelum pandemi, terhadap kematian Covid-19 di 3.089 negara bagian Amerika Serikat, setara dengan 98 persen populasi.
Selain polusi udara yang menjadi pemicu kematian pasien Covid-19, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.