Djawanews.com– Minyak sayur terutama minyak jagung dianggap lebih sehat karena menawarkan pilihan lemak tak jenuh. Namun, sayangnya mengonsumsi minyak jagung berlebih bisa memicu peradangan. Benarkah?
Dokter spesialis gizi klinis Inge Permadhi mengatakan bahwa pada dasarnya peradangan bisa dipicu oleh konsumsi minyak sayur jika digunakan dengan cara tertentu. Misalnya, minyak jagung yang digunakan untuk menggoreng.
"Di sini, kan, minyak nabati digunakan untuk menggoreng, ya. Jarang orang sini [Indonesia], kecuali yang udah mengerti kesehatan, yang menggunakan minyak nabati sebagai dressing," ucap Inge.
Namun, bukan berarti minyak-minyak yang dianggap sehat di atas mengandung kolesterol. Inge mengatakan, minyak ini akan berubah menjadi kolesterol jika digunakan untuk menggoreng hingga dapat menyebabkan peradangan.
Minyak jagung, canola, zaitun, dan bunga matahari dianggap sebagai minyak nabati yang sehat karena mengandung lemak tak jenuh. Sementara minyak kelapa dianggap sebagai minyak nabati yang mengandung lemak jenuh.
Mengutip Healthline, beberapa minyak nabati mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi. Para ilmuwan berkesimpulan bahwa makan terlalu banyak omega-6 dapat meningkatkan potensi peradangan dalam tubuh dan menimbulkan penyakit.
Peradangan kronis merupakan faktor yang mendasari beberapa penyakit kronis yang paling umum seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan radang sendi.
"Tapi, kalau minyak nabati itu digunakan sebagai dressing, ya, aman. [Berbahaya] hanya yang digunakan untuk menggoreng," lanjutnya.
Minyak kacang, zaitun, bunga matahari, dan jagung menjadi pilihan minyak nabati yang dianggap lebih sehat. Inge mengatakan kesemuanya merupakan minyak dengan kandungan lemak tak jenuh.
Namun, lanjut Inget, lemak pada minyak-minyak yang dianggap sehat tersebut akan diubah menjadi tak jenuh jika dipanaskan.
"Inilah yang di dalam tubuh berpotensi untuk menyebabkan pembentukan dari kolesterol ini," tutur Inge.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.