Djawanews.com – Bekerja selama berjam-jam dan kurang tidur merupakan salah satu kebiasaan baru para pekerja profesional. Kurang tidur sudah menjadi masalah utama banyak orang di kota-kota besar.
Pandemi yang melanda menjadi salah satu biang keladi untuk orang-orang sulit mengatur waktu untuk istirahat. Kurang tidur yang cukup dapat memiliki dampak buruk pada pikiran dan tubuh. Selain itu, dampak buruk kurang tidur bagi kesehatan juga berpengaruh untuk kesehata rambut dan kulit wajah.
Dampak Buruk Kurang Tidur Bagi Kesehatan Kulit dan Rambut
Dikutip dari laman Huffpost, menurut Hope Mitchell, seorang dokter kulit bersertifikat, kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan sekresi hormon pertumbuhan somatotropin, yang bertanggung jawab untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan menjaga elastisitas kulit.
Tubuh kita melakukan perubahan yang menakjubkan saat kita tertidur. Mengutip dari Huffpost, seorang dokter kulit dan professor bersertifikat, Rajani Katta mengatakan bahwa tubuh kita dapat menyembuhkan sel-selnya sendiri saat kita beristirahat.
Sebaliknya, saat kita tidak istirahat dengan cukup, tubuh kita mengirimkan lebih banyak sitokin protein inflamasi, yang dapat menyebabkan jerawat dan ruam. Sitokin adalah protein inflamasi imun yang berfungsi untuk menangkal infeksi dan menjinakkan sel kanker dalam tubuh. Namun, ketika sitokin di luar kontrol bisa menyebabkan penyakit.
Kurang tidur juga berdampak kepada kesehatan kulit, termasuk hipopigmentasi, penyembuhan luka yang tertunda, garis-garis halus dan kerutan, serta lingkaran hitam dan kantung mata.
Kurang istirahat juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan rambut. Rambut yang sehat juga bergantung pada hormon pertumbuhan. Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh memproduksi protein keratin yang dapat mempercepat pertumbuhan rambut.
Mengutip dari laman Huffpost, hormon melatonin yang diproduksi saat kita tidur juga diyakini penting untuk kesehatan rambut. Faktanya, sebuah penelitian tahun 2012 menunjukkan bahwa produksi melatonin topikal dapat mengantisipasi risiko kerontokan rambut.
Selain itu, kurang tidur dapat menyebabkan stres. Saat kita stress adanya peningkatan kadar kortisol juga berpengaruh pada peningkatan produksi minyak sebaceous. Minyak ini dapat menyebabkan jerawat dan rambut berminyak, serta kerapuhan kulit kepala.
Mengatur pola istirahat, melakukan meditasi, dan semua aktivitas yang membuat tidur lebih nyenyak menjadi hal yang penting dilakukan untuk menghindari dampak buruk kurang tidur bagi kesehatan.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.