Djawanews.com – Ketika anak memasuki usia balita, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi orang tua. Mulai dari si kecil yang sedang aktif bereksplorasi, salah satunya adalah tantrum pada anak. Namun, sudahkah para orang tua paham apa itu istilah tantrum pada anak? Berikut penjelasannya! Istilah Tantrum pada Anak Tantrum adalah istilah yang menggambarkan letupan kemarahan anak atau sering disebut dengan anak mengamuk. Saat mengalami tantrum, anak biasanya sampai menangis, menjerit, memukul, melempar barang, berguling-guling, hingga tidak mau beranjak dari suatu tempat karena terlalu marah. Tantrum bisa terjadi saat anak mulai memasuki usia 15 bulan, tetapi kondisi ini paling sering terjadi antara usia dua dan empat tahun. Frekuensi tantrum pada setiap anak berbeda-beda, namun pada anak yang aktif dan memiliki kemauan keras, mungkin saja bisa mengalaminya hingga dua kali per minggu, Moms. Sebenarnya, tantrum adalah ekspresi frustasi anak yang normal karena ketidakmampuannya mengontrol kehidupannya. Tak hanya itu, terkadang anak-anak juga sengaja mengamuk untuk mendapatkan perhatian orang tuanya. Meski begitu, dikutip dari Parents, tantrum ternyata berperan penting untuk melatih kesehatan emosional dan tumbuh kembang si kecil. Ya Moms, tantrum bisa jadi merupakan pertanda baik karena menjadi cara anak untuk melepaskan stres yang terpendam, membantu anak belajar lebih baik setelah meluapkan emosi, hingga meningkatkan kualitas tidur anak. Oleh karena itu, membiarkan anak meluapkan emosinya saat tantrum adalah cara yang tepat, alih-alih memarahinya. Tantrum pada anak merupakan waktu yang tepat bagi Anda untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengannya. Misalnya dengan memberikan pelukan hangat yang menenangkan, kemudian dengarkan keluhan dan ceritanya. Setelah anak tenang, orang tua bisa memberikan sedikit nasihat tentang perilaku diterima dan tidak dapat diterima seperti saat si kecil tantrum. Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews |