Djawanews.com – Anda sering mensalah artikan bahwa tugas seorang bidan hanyalah tentang kehamilan dan persalinan atau hanya menjadi asisten dokter dalam hal persalinan.
Sebenarnya, tahukah Anda jika tugas seorang bidan tidak hanya sebatas kehamilan dan persalinan.
Dilansir Djawanews dari Antara, Ketua Ikatan Bidan Indonesia, Dr. Emi Nurjasmi menjelaskan bahwa bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan profesional di Indonesia memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan esensial perempuan.
Ruang lingkup asuhan seorang bidan meliputi asuhan kesehatan reproduksi perempua dan remaja perempuan, prakonsepsi, kehamilan, nifas, keluarga berencana (KB), pada bayi dan balita utama untuk memantau perkembangan 1.000 hari pertama kehidupan, pencegahan stunting dan membangun kualitas generasi kedepan.
Asuhan kebidanan diberikan secara berkesinambungan dengan berpusat pada perempuan melalui pemberdayaan yang salah satunya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia.
Semenjak tahun 1991 pemerintah menempatkan bidan di setiap daerah untuk membantu pelayanan kesehatan ibu dan anak di tengah masyarakat tetap terjangkau.
Lebih lanjut, dalam perannya membantu penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, seorang bidan harus menyelesaikan beberapa pendidikan yang sesuai dengan standar dan kompeten.
Pendidikan yang diberikan kepada bidan mengenai pemberdayaan kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan pemantauan perkembangan bayi dan balita.
Selain itu, untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, perlu pendekatan yang bersifat sistemik sesuai enam pilar kesehatan.
Jadi, sebenarya bidan tidak hanya mempunyai tugas dalam hal persalinan saja, tetapi juga melakukan pemantauan dari semenjak ibu hamil hingga anak mencapai usia balita.