Djawanews.com - Bersin adalah perilaku yang membuat udara semi-otonom keluar dari tubuh. Proses ini terjadi dengan keras, terutama pada bagian hidung dan mulut.
Bersin dapat diartikan sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Kecepatan yang dihasilkan dari bersin setara dengan 70 meter per detik.
Ada beberapa asumsi yang dipercaya oleh masyarakat. Salah satunya menyebutkan bahwa bersin bisa menghentikan detak jantung kita. Apakah ini mitos atau fakta?
Pada dasarnya, kita akan secara refleks menutup mata ketika bagian dalam hidung teriritasi. Kita juga akan menarik napas dalam-dalam dan otot pada daerah dada akan memaksa udara keluar dari paru-paru dengan kecepatan tinggi.
Hal ini terjadi karena tubuh kita akan membersihkan apa pun yang seharusnya tidak ada di dalamnya. Namun, bersin yang disebut bisa menyebabkan berhentinya detak jantung adalah asumsi yang tak lain adalah mitos belaka.
Posisi jantung memang sangat dekat dengan paru-paru. Namun saat seseorang ingin mengambil napas dalam-dalam yang sering dilakukan tepat sebelum bersin dapat mengaktifkan saraf panjang. Saraf itu adalah saraf vagus dan saraf yng menjulur dari otak ke bagian usus besar.
Saraf vagus berfungsi mengirimkan sinyal ke jantung untuk memperlambat kerja. Itu sebabnya, mengambil napas dalam-dalam bisa membantu memperlambat detak jantung. Bahkan bisa menenangkan seseorang saat sedang stres.
Bagi beberapa orang, napas dalam-dalam yang terjadi saat bersin bisa mengaktifkan saraf vagus sedemikian rupa yang menyebabkan jantung kita melambat sebentar. Bahkan berhenti berdetak.
Tapi kenyataannya, jantung kita akan tetap berdetak pada kecepatan normal selama bersin, kok.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.