Djawanews.com – Melalui artikel kali ini, Djawanews akan mengupas tuntas pengetahuan tentang corona beserta asal-usulnya. Selain itu juga edukasi terkait gejala-gejala infeksi virus corona yang seringkali sudah dibedakan dengan flu biasa.
Artikel ini akan membahas secara rinci terkait bentuk dan struktur virus corona, gejala infeksi virus corona, serta jenis-jenis batuk (yang membedakan batuk terinfeksi virus corona dan jenis batuk lainnya).
Ringkasan Pengetahuan tentang Corona
Virus corona merupakan jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia dan menginfeksi saluran pernafasan. Para ahli kemudian menamai virus yang menyebar pertama kali di Kota Wuhan, China tersebut dengan SARS-CoV-2—yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 (Corona Virus Disease 19).
Sebelum dinamakan COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus ini dengan 2019-nCoV. Sedangkan Komisi Kesehatan Nasional China menyebutnya sebagai Novel Coronavirus Pneumonia (NCP).
Bentuk Virus Corona
Mengutip dari laman resmi LIPI atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, virus corona memiliki bentuk yang mirip dengan mahkota. Dalam bahasa latin, Corona berarti crown atau mahkota dalam bahasa Indonesia.
Bentuk virus corona yang menyerupai mahkota tersebut berasal dari protein S atau spike protein yang mengelilingi permukaan virus.
Protein S memiliki bentuk mirip dengan paku yang menancap pada permukaan virus. Protein S sendiri berperan penting dalam infeksi virus corona ke saluran pernafasan.
Secara umum, virus corona memiliki bentuk bulat dengan diameter 100 – 120 nm (nanometer). Virus ini tidak bisa memperbanyak diri tanpa ada inang, sama seperti virus pada umumnya.
Virus corona berpotensi besar merenggut jutaan nyawa manusia. Pengendalian virus harus dilakukan agar ancaman tak berkepanjangan. Untuk melakukannya, para peneliti harus memahami seluk beluk virus corona, mulai dari sifat, bentuk, bahkan struktur virus corona itu sendiri. Lalu, bagaimana struktur virus tersebut?
Struktur Virus Corona
Berdasarkan buku Diagnosis dan Penatalaksanaan Pneumonia COVID-19 yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), virus corona berbentuk bulat dengan diameter sekitar sekitar 50-200 mikro. Berikut ini struktur rinci virus corona.
1. Virus Corona Berordo Nidovirales
Selain Berordo Nidovirales, virus corona juga memiliki RNA (asam ribonukleat) sebagai materi genetiknya. Struktunya berbentuk seperti kubus dengan protein S (spike protein) yang terletak di permukaan virus. Protein S ini adalah salah satu protein antigen utama virus sekaligus struktur utama untuk penulisan gen.
2. Fungsi Protein S pada Virus Corona
Sebagai informasi, protein S ini bentuknya mirip paku yang ada di permukaan organisme. Protein ini yang membuat struktur virus corona unik dibanding yang lain. Liang Tao seorang peneliti dari Westlake University mengatakan bahwa protein S berfungsi sebagai “penggaet” bagi virus untuk menempel pada reseptor di sel pernapasan inang melalui angiotensin-converting enzyme 2 (ACE 2).
“Jika kita berpikir tubuh manusia adalah rumah dan virus corona adalah karet, maka ACE 2 adalah pegangan pintu menuju rumah. Saat protein S di struktur virus corona menempel di ACE 2, maka pintu menuju tubuh manusia langsung terbuka,” kata Liang Tao.
3. Memiliki Struktur Sensitif
Struktur virus corona sendiri sensitif terhadap suhu panas. Selain itu dapat diinaktifkan dengan desinfektan berklorin, pelarut lipid dengan suhu 56℃ selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin, oxidizing agent, dan kloroform.
Mengenal Jenis-Jenis Batuk
Setelah mengetahui bentruk dan struktur virus corona, kemudian Anda juga wajib tahu gejala terinfeksi virus tersebut. Salah satu ciri menonjol infeksi virus corona adalah batuk, namun perlu diperhatikan kembali jika batuk infeksi virus corona berbeda dengan batuk pada umumnya.
Berikut ini beberapa jenis batuk yang hampir mirip dengan gajala terinfeksi virus corona. Djawanews telah merangkum jenis-jenis batuk di antaranya batuk karena pilek, batuk karena alergi, dan batuk gejala corona.
Salah satu gejala Covid-19 yang sering salah dipahami yakni batuk dan flu. Banyak yang mengira batuk dan flu biasa sebagai gelaja Covid-19. Untuk lebih memahami hal tersebut ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu gejala-gejala batuk dan flu biasa.
Gejala dan Jenis-Jenis Batuk Pilek atau Influenza
1. Lendir yang Menumpuk
Batuk dan flu biasa juga dikenal dengan Post-nasal Drip. Batuk jenis ini disebabkan oleh lendir yang menumpuk dan memenuhi area hidung dan tenggorokan. Pada kondisi normal, terdapat lendir yang berfungsi menjaga kelembapan hidung dan tenggorokan. Namun pada saat jumlah lendir yang diproduksi terlalu banyak, saluran tenggorokan pun menjadi tersumbat dan menyebabkan terjadinya batuk.
2. Disebabkan Virus Influenza
Batuk dan flu yang disebabkan virus influenza memiliki gejala yang muncul 2-3 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Selain batuk dan pilek, beberapa gejala yang juga bisa muncul saat flu yakni demam, bersin, sakit tenggorokan, sakit kepala, tubuh terasa lemas, nyeri otot, tidak nafsu makan, mual dan muntah, dan menggigil atau meriang.
3. Setiap Orang Berbeda-Beda
Meski demikian, tidak semua orang yang sakit flu akan menunjukkan semua gejala di atas. Gejala batuk dan pilek juga bisa saja berbeda pada setiap orang. Gejala yang muncul bisa ringan, bisa juga cukup berat sampai membatasi aktivitas sehari-hari.
4. Flu pada Anak-Anak
Kondisi influenza dapat lebih parah pada anak-anak. Mereka bisa mengalami muntah dan mencret (diare). Setelah beberapa hari pertama, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk akan terus bertambah parah. Flu bisa bertahan seminggu atau bahkan lebih lama.
Seorang anak yang pilek biasanya mengalami demam lebih rendah, hidung meler, dan hanya sedikit batuk. Orang dewasa biasanya merasa jauh lebih sakit, lebih pegal, dan lebih terganggu dengan flu.
5. Sembuh dengan Sendirinya
Batuk dan flu pada orang yang sehat, terutama anak-anak, biasanya akan sembuh sekitar seminggu atau dua minggu tanpa masalah lain. Namun, hal itu tidak berlaku ketika ada penyakit bawaan yang semakin diperparah oleh virus influenza tersebut.
Ciri dan Jenis-Jenis Batuk Alergi
Jenis batuk berikutnya adalah disebabkan oleh alergi, yang berbeda dengan batuk akibat gejala pilek, flu, maupun batuk kering akibat virus Corona COVID-19. Batuk alergi disebabkan reaksi sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara berlebihan.
Saat mengalami batuk alergi, tubuh seseorang akan mengeluarkan zat histamin yang menyebabkan saluran hidung mengalami peradangan, sehingga Si Penderita menjadi bersin dan batuk.
Jenis batuk alergi memiliki persamaan dengan batuk akibat gejala pilek, flu maupun COVID-19 dalam hal Si Penderita sama-sama mengalami kondisi batuk, bersin dan hidung berair. Kendati demikian, ciri-ciri jenis batuk alergi sangat berbeda dengan batuk lainnya.
Individu yang mengalami jenis batuk alergi, harus mengenal beberapa ciri-cirinya, berikut rinciannya:
1. Tidak menyebabkan demam
Batuk akibat gejala pilek, flu dan COVID-19 disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pertahanan tubuh. Batuk jenis ini dapat menyebabkan individu mengalami demam, sakit tenggorokan dan nyeri di sekujur tubuh.
Sementara jenis batuk alergi tidak demikian, individu yang mengalami batuk alergi hanya akan mengalami batuk, bersin dan hidung berair.
2. Tidak menular
Berbeda dengan batuk akibat gejala pilek, flu dan COVID-19 yang disebabkan oleh virus dan sangat menular, jenis batuk alergi tidaklah menular sama sekali.
3. Dapat berlangsung lama
Batuk alergi berbeda dengan batuk akibat gejala pilek, flu dan COVID-19 yang hanya berlangsung paling lama, sekitar dua pekan sejak menunjukkan gejala awal.
Jenis batuk alergi juga dapat berlangsung sangat lama, lebih dari dua minggu bahkan berbulan-bulan.
Memahami Jenis-Jenis Batuk Gejala Virus Corona
Salah satu indikasi atau gejala seseorang terinfeksi virus corona (covid-19) adalah batuk. Itu sebabnya ketika orang batuk diharuskan menutup hidung dan mulut untuk mencegah penyebaran virus corona.
Gejala terinfeksi virus corona sangat mirip dengan flu biasa yang diikuti oleh sakit kepala, demam, dan batuk itu sendiri. Jika dilihat dari sebab terjadinya, jenis-jenis batuk ada cukup banyak. Namun, secara umum batuk terbagi menjadi dua jenis, yaitu batuk kering dan batuk berdahak.
1. Batuk Kering
Dalam kaitannya dengan gejala Covid-19, batuk yang terjadi adalah batuk kering. Hal tersebut didapat dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut WHO, dua pertiga atau 67,7% pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) mengalami batuk kering.
2. Tengorokan Gatal
Batuk kering biasanya ditandai dengan gatalnya tenggorokan. Ciri yang lain, batuk ini tidak menghasilkan dahak atau lendir di tenggorokan.
“Batuk kering adalah apa yang kami sebut batuk tidak produktif karena tidak ada dahak yang muncul,” ungkap Dr. Waleed Javaid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, kepada New York Post.
3. Berbeda dengan Batuk Berdahak
Batuk kering memiliki perbedaan yang cukup mencolok dengan batuk berdahak. Menurut Javaid, batuk berdahak menghasilkan lendir—sering disebut dahak—yang terasa seperti berderak di dalam dada atau bergerak di tenggorokan.
Batuk jenis ini bisa menjadi gejala dari penyakit yang lebih jinak dari Covid-19, seperti alergi atau pilek (flu biasa). Batuk berdahak juga bisa menyertai penyakit bronkitis dan pneumonia. Selain itu, tambah Javaid, batuk berdahak bisa menyebabkan mengi.
4. Memiliki Suara Khas
Dilansir oleh Health.com, Subinoy Das, M.D., ahli pernapasan dan tenggorokan memiliki pendapat yang senada dengan Javaid. Das mengatakan bahwa batuk kering tidak berlendir atau berdahak.
Selain itu, batuk kering memiliki suara yang berbeda dengan batuk berdahak. Suara batuk kering cukup konsisten karena dipicu gelitik di belakang tenggorokan disertai suara serak atau gonggongan.
“Itu karena jalan napas tidak terganggu oleh dahak atau cairan saat batuk,” ungkap Das.
Setelah mengenal uraian pengetahuan tentang corona di atas, diharapkan kita lebih waspada dan tidak terlalu panik. Apabila Anda memang memiliki gejala-gejala terinfeksi virus corona, tetaplah tenang dan segera hubungi bantuan medis.