Djawanews.com – Banyak yang percaya bahwa menikah mmuda dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Benarkah demikian? Dokter spesialis kandungan Yasmien Hasby menjelaskan bahwa kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita. Ia membenarkan bahwa menikah di usia muda jadi salah satu risiko kanker serviks.
Yasmien mengatakan, wanita yang menikah di usia muda, yakni 20 tahun atau di bawahnya, jadi salah satu faktor risiko kanker serviks. Gara-garanya, sistem reproduksi yang belum sempurna pada usia tersebut.
"Sistem reproduksi sempurna di atas usia 20 tahun, sekitar 21 tahun. Hubungan seks terlalu dini bisa jadi faktor risiko," ujar Yasmien dalam seminar kesehatan yang digelar di Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (8/3).
Kanker serviks merupakan kanker yang disebabkan Human papillomavirus (HPV). Ada lebih dari 40 tipe HPV. Namun, lebih dari 70 persen kasus kanker serviks disebabkan HPV tipe 16 dan 18.
Yasmien mengatakan kanker serviks tidak muncul begitu saja setelah infeksi HPV. Menurut studi, kanker baru muncul setelah 5-20 tahun atau 3-17 tahun setelah terinfeksi. Selain menikah di usia muda, ada juga beberapa hal lain yang bisa meningkatkan risiko kanker serviks. Berikut di antaranya.
- Riwayat infeksi area genital
Saat seseorang pernah mengalami infeksi bakteri di area genital, maka kemungkinannya untuk mengidap kanker serviks jadi lebih besar.
- Gonta-ganti pasangan
Hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko. Sebaiknya cukup lakukan hubungan seks dengan satu orang saja.
- Melahirkan banyak anak
Melahirkan banyak anak tidak akan langsung memicu kanker. Namun, kembali melahirkan saat mulut rahim belum sepenuhnya pulih dari persalinan sebelumnya membuat virus mudah masuk karena adanya luka terbuka.
- Kurang menjaga kebersihan alat kelamin
Yasmien tidak menyarankan Anda membersihkan vagina dengan sabun. Cukup bersihkan dengan air, gerakan dari depan ke belakang lalu keringkan.
- Paparan asap rokok
Ternyata nikotin pada rokok bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, termasuk sel di sekitar leher rahim. Saat sel-sel kekebalan ini seharusnya menjaga leher rahim, nikotin membuatnya lemah sehingga gampang kena HPV. Hal ini tak cuma berlaku bagi para perokok aktif, tapi juga perokok pasif.
- Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup tidak sehat seperti makan sembarangan, kurang tidur, dan jarang berolahraga bisa menurunkan kekuatan sistem kekebalan tubuh. Padahal, sistem imun yang kuat dibutuhkan untuk menangkal setiap virus yang masuk, termasuk HPV. Demikian beberapa faktor risiko kanker serviks yang perlu diketahui.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.