Djawanews.com – Konsultan Senior dari Parkway Cancer Center Singapura Colin Phipps Diong menegaskan gelombang radiasi Wi-Fi tidak dapat menyebabkan kanker darah.
Pernyataan ini sekaligus mematahkan informasi HOAKS yang beredar di jejaring pesan WhatsApp terkait paparan radiasi Wi-Fi yang disebut menjadi penyebab kanker darah yang dialami seorang anak berusia tiga tahun.
“Paparan frekuensi elektromagnetik Wi-Fi 4G itu antara 1900-2100 MHz. Hingga kini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan WiFi menyebabkan kanker darah,” kata Collin.
Sebuah penelitian dari Drexel University di Amerika Serikat bahkan mengungkapkan bahwa radiasi Wi-Fi memiliki sifat yang berbeda dengan sinar gamma yang dihasilkan tenaga nuklir atau sinar ultraviolet (UV).
“Radiasi yang dihasilkan sinar gamma dan sinar UV dapat menyebabkan perubahan DNA atau mutasi genetik dalam tubuh manusia. Mutasi genetik bisa memicu pertumbuhan sel kanker,” tulis penelitian tersebut.
Maka dari dua pernyataan ahli tersebut dapat disimpulkan sekali lagi bahwa pesan berantai yang beredar di jejaring pesan WhatsApp terkait paparan radiasi Wi-Fi sebabkan kanker darah adalah informasi sesat alias HOAKS.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.