Djawanews.com – Keracunan makanan bisa terjadi kepada bayi karena bayi mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri dan kuman. Bayi keracunan makanan bisa disebabkan karena makanan atau susu formula yang dikonsumsi.
Tanda dan Gejala Bayi Keracunan Makanan
Keracunan makanan dapat memengaruhi sistem pencernaan bayi. Sehingga, biasanya ada beberapa gejala umum yang ditunjukkan bayi ketika mengalami keracunan makanan, berikut di antaranya seperti dikutip dari John Hopkins Medicine:
- Menangis dan rewel berlebihan
- Rasa tidak nyaman di perut atau sakit perut
- Sakit perut atau diare
- Mual dan muntah
- Demam
- Darah dalam tinja atau muntahan
- Badan lemas
Jika keracunan makanan terlalu parah dan ia mengalami diare, maka si kecil berisiko dehidrasi. Dehidrasi ini ditandai dengan menangis tanpa air mata, mulut kering, fontanel cekung, mata kering, dan buang air kecil lebih sedikit atau jadi jarang ganti popok.
Kemudian biasanya gejala keracunan makanan muncul dalam beberapa menit, jam, atau hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tingkat keparahan gejala ini dapat bervariasi dari satu bayi ke bayi lainnya, dan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.
Untuk bayi, karena memiliki kekebalan tubuh yang masih lemah, diagnosis keracunan makanan yang cepat sangat penting untuk perawatan yang tepat waktu. Sebab, keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan dapat memperburuk infeksi dan berdampak buruk pada bayi.
Oleh karena itu, bila menemui beberapa gejala di atas, segera bawa ke dokter agar dapat diperiksa. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dan mencatat gejala bayi, serta memeriksa perut apakah ada nyeri atau tidak.
Kemudian, dokter juga akan menanyakan apa yang dialami bayi, memeriksa parameter vital bayi, seperti tekanan darah dan denyut nadi, dan menelusuri riwayat kesehatan bayi. Berdasarkan temuan, dokter juga bisa melakukan tes tambahan, seperti tes tinja, untuk menentukan mikroba spesifik yang menyebabkan gejala.
Mengutip Mom Junction, tes tinja dapat membantu menentukan mikroba spesifik yang menyebabkan keracunan makanan. Tes darah juga dilakukan untuk mendeteksi infeksi atau tanda-tanda komplikasi, seperti dehidrasi. Ini akan membantu menyingkirkan masalah kesehatan yang mungkin berkontribusi pada gejala, Moms.
Itu tadi tanda dan gejala bayi keracunan makanan. Semoga bermanfaat ya, Moms.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.