Djawanews.com – Bayi baru lahir biasanya dokter akan menganjurkan untuk memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif.
Lalu apa resiko bayi baru lahir yang tidak diberikan ASI?
Pentingnya ASI Eksklusif untuk Bayi Baru Lahir
Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Menyusui, dr. Yovita Ananta, SpA, MHSM, IBCLC menjelaskan bahwa ASI penting untuk bayi sebagai sumber nutrisi terbaik, pertahanan tubuh, dan juga sebagai stimulasi si kecil sejak dini. Untuk itu, bayi perlu diberi ASI segera setelah lahir. Meski beberapa ibu mungkin merasa ASI 'belum keluar', Anda tetap disarankan untuk menyusui si kecil.
"Apabila ibu stabil dan bayi bugar, maka dapat dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD)," kata dr. Yovita dilansir dari Kumparan.
Bila bayi disusui sesegera mungkin, ini akan mempercepat keluarnya ASI atau kolostrum sehingga proses menyusui dapat berjalan lancar. Ada pun kolostrum merupakan cairan berwarna kekuningan yang keluar di awal proses menyusui.
Kolostrum sendiri mulai terbentuk secara alami di trimester ketiga kehamilan hingga mendekati hari perkiraan lahir. Kolostrum juga kerap disebut golden milk atau cairan emas karena punya banyak sekali manfaat yang baik untuk bayi baru lahir.
Kolostrum mengandung protein IgA, IgG dan IgM hingga vitamin A. Adanya protein di dalam kolostrum bisa membuat tidur bayi lebih nyenyak, lama dan berkualitas.
Dokter yang praktik di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan ini kembali mengatakan, bayi yang tidak mendapatkan ASI memiliki risiko lebih mudah terinfeksi virus atau penyakit bila dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI.
Resiko yang akan dialami oleh bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI eksklusif antara lain diare, infeksi saluran napas, infeksi telinga, obesitas.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.