Djawanews.com – Batuk berkepanjangan tidak boleh disepelekan. Keadaan seperti ini menandai banyak hal, mulai dari masalah pernapasan, bisa juga berkaitan dengan pencernaan. Untuk itu, Anda perlu segera mengidentifikasi sudah berapa lama mengalami batuk dan gejala yang mengikuti. Setelah tahu, penting pula segera konsultasi dokter untuk mendapatkan diagnosa tepat dan pengobatan. Di bawah ini, dijelaskan sejumlah penyebab batuk berkepanjangan tak kunjung sembuh.
- Postnasal drip
Menurut penjelasan dokter perawatan paru dan perawatan kritis Fakultas Kedokteran Johns Hopkins, Panagis Galiatsatos, MD., apa yang terjadi pada hidung bisa menandai kondisi lingkungan Anda. Misalnya setiap kali terpapar alergen, tungau debu, serbuk sari, pernapasan akan mengalami gangguan tertentu. Posnasal drip, dikenal juga dengan sindrom batuk saluran napas. Ini penyebab paling umum batuk berkepanjangan tak kunjung sembuh.
Postnasal drip dialami ketika virus, alergi, debu, bahan kimia mengiritasi selaput hidung. Mereka memicu lendir menetes keluar hidung dan tenggorokan Anda. Kemudian batuk-batuk terutama saat berbaring. Karena saat berbaring, saluran udara di sekitar pita suara terhambat dan menyebabkan batuk-batuk.
- Asma
Ketika Anda menderita asma, melansir WebMD, Minggu, 25 Juni, otot-otot sekitar saluran udara menegang. Lapisan saluran udara membengkak dan sel-sel di saluran udara menghasilkan lendir yang kental. Batuk asma adalah cara tubuh mencoba memasukkan udara ke area tersebut. Asma bisa dipicu infeksi, cuaca, alergi, asap tembakau, obat-obatan, bahkan bisa juga karena olahraga terlalu berat dan kondisi emosi.
- Infeksi
Infeksi saluran pernapasan atau disebut batuk rejan disebabkan hal yang tidak terdeteksi. Biasanya imunisasi pada anak-anak bisa menyembuhkannya. Tetapi daya tahan akan menurun seiring bertambahnya usia dan menyebabkan batuk rejan. CDC merekomendasikan semua orang dewasa 19 tahun harus mendapatkan penguat pertussis untuk mendukung kekebalan tubuh dan mencegah batuk rejan.
- Penyakit refluks gastroesofagus
Ketika Anda memiliki penyakit gastroesofagal reflux atau dikenal dengan GERD, otot lemah sekitar kerongkongan bagian bawah dan memungkinkan asam lambung mengalir ke bawah kerongkongan. Batuk-batuk karena GERD tak hanya dialami saat kumat, tetapi bisa menandai asap asam dalam perut sangat kuat sehingga saat terhirup mengiritasi paru-paru. Mulas dan nyeri dada adalah gejala umum GERD, meski Anda mungkin tidak memiliki gejala apa pun selain batuk.
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Penyakit ini, PPOK, termasuk sekelompok penyakit termasuk emfisema dan bronchitis kronis yang membuat udara sulit masuk dan keluar dari paru-paru. Dalam kebanyakan kasus, tubuh Anda membuat terlalu banyak lendir dan batuk untuk mengeluarkannya. Gejala lain termasuk sesak napas. Seiring waktu, PPOK dapat memburuk dan mengancam jiwa.
Pakar merekomendasikan apabila batuk berkepanjangan lebih dari 3-4 minggu, penting untuk segera menghubungi dan berkonsultasi pada dokter ahli. Ini harus dilakukan supaya diperiksa, didiagnosa tepat, dan mendapatkan pengobatan terbaik.