Djawanews.com - Ada beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi para atlet dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Salah satunya yang paling mudah adalah pakai masker.
Tetapi, muncul polemik di tenah euforia pesta olahraga dunia yang berlangsung tahun ini. Polemik itu muncul dari salah satu atlet renang Amerika Serikat (AS), Michael Andrew.
Andrew ikut serta dalam cabang olahraga renang. Namun dirinya ogah vaksin dan bahkan sekadar pakai masker. Apa sih alasannya?
"Alasannya adalah ini (Olimpiade Tokyo 2020) adalah semacam momen terakhir, saya tidak ingin memasukkan apa pun di tubuh saya karena saya tidak tahu bagaimana itu akan bereaksi," katanya.
Atlet berusia 22 tahun itu juga mendpat kritik lantaran tidak memakai masker saat diwawancarai wartawan. Padahal sebagian besar perenang langsung mengenakan masker di luar kolam. Demikian halnya dengan awak media yang bertugas.
Saat ditanya alasannya kenapa menolak pakai masker, Andrew mengatakan, "Setelah mengalami tekanan di dalam air, saya kesulitan bernapas jika harus berbicara dengan mengenakan masker. Nanti kesehatan saya justru terganggu karena sesak napas ketimbang melindungi diri dari virus."
Dapat Teguran, Tapi …
Keputusannya untuk tak divaksin dan tidak pakai masker ini mendapat teguran awal dari Komite Olimpiade dan Paralimpiade AS. Namun, Andrew disebut tidak melanggar langkah-langkah mitigasi Covid-19 di Olimpiade Tokyo 2020.
Kebijakan panitia penyelenggara Tokyo menyatakan bahwa setelah kompetisi, semua atlet harus memakai masker. Tetapi masker itu dapat dilepas selama wawancara media di zona campuran.
Diperkirakan ada 93 ribu orang dalam sepanjang penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020. Di antaranya termasuk 15.400 atlet. Mereka semua wajib mematuhi prokes agar tidak tertular Covid-19.
Selama di olimpiade, baik atlet dan ofisial akan menerima tes Covid-19 hingga akhirnya dikarantina selama tiga hari. Bahkan pengujian Covid-19 untuk para atlet akan dilakukan setiap hari.
Di samping itu, penyelenggara tidak mewajibkan vaksinasi Covid-19 sebagai syarat mengikuti olimpiade. Tetapi, panitia mendorong atlet dan kontingennya untuk mendapatkan vaksinasi di negara asal mereka sebelum pertandingan.