Djawanews.com – Salah satu makanan yang bisa memenuhi sumber protein harian adalah ikan. Namun bagaimana dengan ikan sapu-sapu yang mengambang di Kali Baru, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur? Ikan sapu-sapu dimanfaatkan oleh warga sekitar. Dikumpulkan satu per satu hingga mencapai berat puluhan kilogram yang kemudian dijual setiap kilo seharga Rp.15 ribu.
‘Panen’ ikan sapu-sapu terjadi setiap hari raya Idul Adha, aku Supriadi. Dugaannya, ikan sapu-sapu mabuk jeroan hewan kurban yang dibuang ke kali. Sementara petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Anas, mengimbau bahwa limbang hewan kurban dan bangkai binatang apapun juga tidak boleh dibuang ke sungai.
Menyoal berita tersebut, ikan sapu-sapu marak diduga sebagai bahan makanan, misalnya siomay. Sebagai sumber makanan, apakah ikan sapu-sapu termasuk jenis ikan yang edible? Ikan yang kerap dipelihara di kolam dan akuarium sebagai ‘pembersih’ habitat ikan dalam lingkup kecil tersebut menjadi tanda tanya besar apakah bisa dikonsumsi atau tidak.
Menurut dokter Lala Priyono, MD., health educator dan medical tim di AiCare, ikan merupakan salah satu makanan paling sehat. Ikan mengandung nutrisi penting seperti protein, asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral seperti vitamin D serta yadium. Banyak penelitian membuktikan bahwa ikan baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
“Rajin makan ikan juga mengurangi risiko terserang stroke, serangan jantung, dan kematian akibat penyakit jantung. Selain rasanya enak, ikan juga bermanfaat bagi perkembangan otak dan mata pada bayi dan anak-anak karena kandungan DHA-nya. Oleh sebab itu ibu hamil direkomendasikan makan ikan,” tulis dokter Lala melalui pesan elektronik kepada Voi.id.
Lantas apakah semua ikan air tawar aman untuk dikonsumsi, termasuk ikan sapu-sapu?
“Baik ikan laut maupun ikan air tawar secara umum dapat dikonsumsi, namun memang ada ikan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi karena kandungannya berpotensi membahayakan kesehatan,” jelas dokter dalam perspektif medis.
Ikan air tawar yang umumnya dimakan masyarakat Indonesia, antara lain seperti ikan mas, mujair, lele, patin, bawal, nila, gabus dan masih banyak lagi.
Dokter menjelaskan bahwa tingkat keamanan untuk mengkonsumsi ikan sapu-sapu, belum banyak diteliti dan dibuktikan secara sains. Tetapi juga tidak sedikit masyarakat yang mengkonsumsinya.
Hypostomus plecostomus atau yang lebih dikenal sebagai ikan sapu-sapu memiliki keistimewaan dapat hidup di lingkungan air tercemar seperti limbah. Oleh sebab itu ikan sapu-sapu yang hidup di lingkungan tercemar limbah atau logam berat tidak disarankan untuk dikonsumsi karena dapat membahayakan kesehatan.
Ikan yang beracun tentu tidak boleh dikonsumsi, seperti halnya ikan sapu-sapu yang mengandung logam berat, limbah kimia, pestisida atau parasit seperti cacing. Sedangkan ikan yang dibudidayakan pada air bersih dan lingkungan bebas limbah kimia maupun logam berat, dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi.
Pesan dr Lala Priyono, jika Anda tidak yakin asal muasal ikan tersebut, maka tidak direkomendasikan untuk menjadikannya sebagai makanan atau bahan makanan.