Djawanews.com – Di tengah lonjakan kasus virus Corona varian Omicron saa ini, tentunya sebagai orang tua harus waspada dengan kondisi anak. Jangan sampai anak terinfeksi Omicron yang bisa membuat orang tua cemas dan panik.
Maka sebab itu, orang tua harus mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat anak terinfeksi Omicron.
Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Terinfeksi Omicron
Menurut Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Yogi Prawira, SpA (K), hal pertama yang perlu dilakukan saat anak terinfeksi Omicron adalah menggunakan alat pelindung diri (APD) jika orang tua dinyatakan negatif COVID-19.
“Maka gunakan masker, gunakan baju yang berbeda, kalau pun si orang tua ini ternyata gak bisa full menemani anaknya,” jelasnya.
Ya, jika si kecil punya saudara yang tidak terinfeksi corona, mungkin orang tua perlu membagi perhatiannya. Maka dari itu, setelah menemani anak yang positif, anggap diri kita ‘merah’, jadi bersihkan diri dulu sebelum bertemu anak yang lain.
Seperti di rumah sakit, rumah juga perlu dibagi menjadi beberapa zona, yakni merah, kuning, dan hijau. Hijau artinya aman, kuning di antaranya, dan merah infeksius–seperti kamar mandi anak, kamar tidur, dan tempat bermainnya.
“Sekali kita selesai menemani makan atau segala macem di sana (zona merah), kemudian kita harus berpindah ke zona hijau. Maka kita harus lepas nih, lepas baju luarnya, ganti baju, kalau perlu malah bersih bersih, baru terus kita pindah,” ungkap dr. Yogi.
Namun idealnya, orang tua atau yang merawat anak harus selalu bersama, sehingga tidak berisiko memaparkan virus ke orang satu rumah.
Lantas, apa saja yang tidak boleh dilakukan saat anak terinfeksi Omicron?
Moms, jangan makan makanan sisa anak, karena dapat tertular dari air liur. Jadi makanan, minuman, tempat makan, tempat minum harus terpisah, dan tidak boleh berbagi. Anak juga tetap harus mandi walaupun terinfeksi Omicron, jangan sampai selesai isolasi malah terkena penyakit kulit.
“Dijaga suasana seperti biasa, tapi tidak boleh peluk-peluk, tidak boleh cium-cium anaknya seberapa lucu pun si anak itu. Namanya lagi positif ya, jangan kita cium atau peluk, karena risiko bisa tertular dan nanti menularkan lagi ke orang lain,” jelas dr. Yogi.
Meski begitu, jaga suasana agar anak tidak stres. Jadi, ajak anak bermain seperti biasa, ajak membaca buku agar tidak bosan, mendengarkan lagu, atau membuat kegiatan yang menyenangkan selama masa penyembuhan.
Bisa juga mengajak video call bersama teman, saudara, kakek, atau nenek. Jika ada kesempatan untuk berjemur, maka jangan lupa berjemur karena sinar matahari dapat membantu memberikan vitamin D. Bahkan, si kecil bisa juga berjemur sambil bergerak atau olahraga ringan.
“ketika anak terinfeksi Omicron, anak tetap di-encourage, support secara psikis, secara fisik, secara mental, semuanya di-support, dan hindari berita-berita paparan-paparan yang enggak bermanfaat,” pungkas dr. Yogi.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.