Djawanews.com – Momen anak perdana puasa menjadi momen bahagia sekaligus mengkhawatirkan bagi orang tua. Pasalnya, orang tua harus tetap mengawasi dan menjaga kebutuhan nutrisi pada anak.
Menjaga Kebutuhan Nutrisi Anak Perdana Puasa
- Adaptasi Waktu Puasa Anak
Waktu puasa tiap anak berbeda-beda. Misalnya, waktu puasa anak usia 5 tahun dengan puasa anak 10 tahun tentunya berbeda. Hal itu dilihat dari perbedaan status gizi si kecil. Menurut dr. Tan, sebelum si kecil mulai berpuasa, Anda bisa memastikan status gizi anak terlebih dahulu, apakah tercukupi atau tidak. Sebab, saat puasa kalori yang dikonsumsi berkurang, sementara si kecil masih membutuhkan asupan nutrisi yang cukup.
- Menu Sahur dan Berbuka yang Bergizi
Nutrisi yang dibutuhkan saat sahur dan berbuka sebenarnya sama saja. Namun, menu yang dikonsumsi disarankan berbeda. Contohnya, makanan yang bisa dikonsumsi saat sahur disarankan tinggi karbohidrat dan tinggi protein, utamanya protein hewani. Sebab, akan jadi cadangan energi tubuh saat beraktivitas. Sebisa mungkin beri makanan berkuah dan tidak kering.
"Berikan protein hewan yang dia bisa cerna, jangan sampai keringan semua, karena ada anggapan kalau makanan kering bisa ditumpuk lebih banyak di lambung, itu logika yang salah. Lebih gawat lagi kalau setelah sahur menjelang imsak minum banyak-banyak. Nanti akhirnya anaknya ngantuk, tidur, malah muntah," urai dr Tan.
Sementara untuk menu berbuka puasa, dr. Tan menyarankan konsumsi makanan tinggi nutrisi. Ingat Moms, ukuran lambung anak masih kecil sehingga menu makanannya pun tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Beri takjil secukupnya dan jangan lupa untuk tetap memberikan makanan utama.
Hindari memberi takjil makanan manis dan tinggi gula seperti es buah, kolak pisang, bubur sumsum, dan lain-lain. Sebab umumnya jika anak sudah kekenyangan makan takjil, dia jadi tak mengonsumsi makanan utama.
Ada berbagai jenis makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat sahur ataupun berbuka puasa, seperti makanan berminyak, makanan berlemak atau santan, makanan kering atau gorengan, dan makanan pedas. Sebab, makanan tersebut susah dicerna, sehingga berisiko memicu gangguan pencernaan, dan memicu terjadinya GERD pada anak.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews