Djawanews.com – Tahukah Anda bahwa udara dalam ruangan bisa lebih tercemar daripada udara luar? Tercemarnya udara dalam ruangan seringkali tidak terlihat, tetapi dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan. Untungnya, ada beberapa tanaman hias yang terbukti efektif menyerap karbon dioksida (CO2).
Melansir Balcony garden Web, berikut tujuh tanaman hias yang bisa jadi solusi alami untuk udara yang lebih sehat di rumah atau kantor Anda:
Paku Sarang Burung
Nama paku sarang burung mungkin terdengar lucu, tetapi jika berbicara tentang pengurangan jejak CO2 di dalam ruangan, tanaman ini benar-benar hebat. Paku sarang burung dapat mengurangi konsentrasi CO2 dari 2000 ppm menjadi 800 ppm yang aman dengan rata-rata 1,984 ppm·h−1 (per pot). Tanaman ini juga cukup efektif dalam mengurangi kadar HCHO dari 2 ppm menjadi kadar aman 0,1 ppm, dengan rata-rata 0,003 ppm·h−1 (per pot). Namun, jangan lupa bahwa hasil ini diperoleh dari pengamatan di ruang tertutup.
Tanaman paku dengan bentuk seperti daun pisang ini membutuhkan kelembapan cukup. Pastikan suhu ruangan di sekitarnya tidak turun di bawah 40 F (4,5 C) dan semprotkan air secara teratur.
Tanaman Lidah Mertua
Berikutnya dalam daftar adalah salah satu tanaman hias paling umum yaitu lidah mertua. Tahukah Anda bahwa sukulen berdaun pedang ini sebenarnya merupakan pembersih udara sangat baik dan menyerap CO2 di malam hari?
Menurut penelitian dilakukan di Universitas Naresuan, Thailand, tanaman lidah mertua dapat menyerap CO2 sebesar 0,49 ppm/m3 di ruang tertutup, sehingga cukup efektif dalam menekan kadar CO2 dari udara dalam ruangan jika ditanam secara berkelompok.
Tanaman tahunan tropis ini dapat bekerja dengan baik bahkan di ruangan yang paling gelap sekalipun, sehingga menjadikannya salah satu tanaman hias dengan prosedur perawatan paling mudah.
Sukulen dan Kaktus
Kaktus dan sukulen sangat ahli dalam menghilangkan bakteri di udara dan juga menyerap CO2 di malam hari sambil melepaskan oksigen. Tanaman ini kehilangan lebih sedikit air dengan membuka stomata di malam hari. Ini merupakan pilihan terbaik bagi Anda yang sibuk dan sering kali tidak dapat merawat tanaman. Sukulen dan kaktus merupakan tanaman yang hanya membutuhkan sedikit perhatian dan dapat bertahan hidup bahkan dalam kondisi terburuk.
Dieffenbachia (Blanceng)
Dalam hal penyerapan karbon dioksida, Dieffenbachia atau dikenal blanceng melakukannya secara efisien dengan menguranginya hingga 23,90 persen dalam ruang tertutup. Menurut sebuah penelitian di Malaysia, CO2 awal adalah 436 ppm, yang berkurang menjadi 332 ppm setelah pembacaan akhir.
Untuk menanamnya, Anda memerlukan tanah subur dan gembur serta ruangan dengan suhu dan kelembapan sedang. Pastikan tanaman ini jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan, karena menelannya dapat membuat pita suara mati rasa.
Tanaman Dolar
Tanaman ZZ atau tanaman dolar sangat cocok untuk mempercantik ruangan tanpa perlu repot, karena sifatnya yang serbaguna dan mudah beradaptasi serta perawatannya mudah. Menurut Studi Udara Bersih NASA, tanaman ZZ dapat membersihkan udara dalam ruangan secara efisien dengan menyerap polutan berbahaya seperti karbon dioksida, xilena, dan toluena dari lingkungan sekitar.
Pothos
Tanaman Pothos tidak perlu diperkenalkan lagi karena strukturnya menyerupai tanaman merambat ikonik. Tetapi tahukah Anda bahwa tanaman ini juga merupakan pembersih udara yang hebat? Dalam penelitian terhadap tiga tanaman hias yaitu pothos, tanaman laba-laba, dan tanaman lidah mertua, disimpulkan bahwa tanaman ini dapat menyerap ozon, polutan udara umum, dan karbon dioksida.
Rubber Plant
Tanaman karet dapat tumbuh hingga ketinggian 100 kaki di alam liar, tetapi di dalam ruangan, tanaman ini dikenal karena sesuatu selain ukurannya yaitu kemampuan mengurangi kadar CO2.
Menurut Studi Udara Bersih NASA, tanaman ini dapat menghilangkan karbon dioksida dan karbon monoksida dari lingkungan sekitar. Selain itu, tanaman ini juga membuat udara lebih mudah dihirup dengan menyaring formaldehida dan senyawa organik volatil (VOC).