Djawanews.com – Naik Rp2.000 per kilogram, harga kopi arabika pada tingkat petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai membaik. Menurut Masrik Amin Zuhdi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, harga kopi arabika pada awal panen (akhir Mei) adalah Rp5.500/kg, sedangkan panen raya saat ini harganya Rp7.500/kg.
“Ini untuk harga chery atau kopi basah merah, saat ini pedagang sudah mulai berlomba-lomba membeli kopi dari petani,” ungkap Masrik, Selasa (21/07/2020).
Menurutnya, kopi arabika dari Temanggung mulai diburu para penikmat kopi karena memiliki cita rasa khas. Untuk kopi robusta Temanggung, panen raya kemungkinan akan dilakukan pada akhir Juli hingga Agustus.
“Panennya lebih dulu kopi arabika di bandingkan dengan robusta,” jelasnya.
Masrik berharap agar harga jual kopi robusta dalam panen raya nanti juga bagus meski tak seperti kopi arabika.
“Memang lebih mahal kopi arabika dibandingkan dengan robusta, semoga saja harga jual kopi robusta nanti bisa seperti tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.
Ia menjelaskan bahwa luas lahan tanaman kopi arabika di Kabupaten Temanggung kurang lebih 3.000 hektare. Produktivitasnya antara 1—1,2 ton per hektare. Untuk lahan lahan kopi robusta, luasnya kurang lebih 20.000 hektare. Produktivitasnya hampir sama dengan kopi arabika. Masrik juga menjelaskan wilayah mana saja yang sudah panen kopi.
“Saat ini yang sudah panen kopi, antara lain di Kecamatan Tretep, Wonoboyo, Candiroto, Ngadirejo, Bansari, dan Kledung,” terangnya.
Meski harga kopi sudah membaik, namun nilainya masih lebih rendah dari harga jual kopi tahun 2019. Setiyo, petani kopi, mengungkapkan bahwa harga jual kopi tahun 2019 mencapai Rp10.000/kg.
“Tahun lalu harga jualnya antara Rp9.000 hingga Rp10.000 per kilogram,” ungkap Setiyo.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.