Djawanews.com – Insiden mata uang Turki, lira anjlok membuat Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan mengganti menteri keuangannya pada hari Rabu, 1 Desember.
Erdogan mengeluarkan dekrit presiden yang berisi penerimaan pengunduran diri Menkeu Turki, Lutfi Elvan dan menunjuk Nureddin Nebati sebagai penggantinya.
Diketahui, Elvan menjabat sebagai Menkeu sejak November 2020 mengganti menantu Erdogan, Berat Albayrak.
Dilansir dari AFP, selama setahun kepemimpinan Elvan, Turki dilanda banyak krisis.
Tekanan Dari Erdogan
Akibat tekanan Erdogan, bank sentral independen Turki menurunkan suku bunga utamanya pada bulan November.
Penurunan suku bunga ini dilakukan ketika inflasi di Turki hampir mencapai 20 persen, empat kali lipat dari target pemerintah.
Erdogan tidak percaya bahwa suku bunga yang tinggi akan menyebabkan inflasi yang tinggi. Pandangan ini berbanding terbalik dengan pemikiran ekonomi konvensional. Erdogan juga bersikeras akan terus memertahankan suku bunga rendah.
Padahal, pada umumnya bank sentral menaikkan suku bunga ketika inflasi sedang melonjak.
Tercatat sejak 2019, Erdogan sudah memecat tiga gubernur bank sentral yang menentang keputusannya.
Akibatnya, lira kehilangan 40 persen nilainya terhadap dolar AS.
Erdogan beralasan penurunan suku bunga ini dapat meningkatkan kegiatan ekspor, investasi, dan lapangan pekerjaan di Turki.
Inflasi yang tak kunjung berakhir ini mengakibatkan warga Turki turun ke jalan memprotes pemerintahan Erdogan.
Tah hanya turun ke jalan, netizen Turki juga mengungkapkan kekesalannya dengan menuliskan tagar “kami sedang tenggelam” hingga “pemerintah mundur”
Tidak berhenti di masyarakat, bahkan politikus oposisi di parlemen Turki menganggap Erdogan menggiring Turki ke “malapetaka” paling gelap dalam sejarah serta menganggap Erdogan sebagai “pengkhianat”
Bahkan, ada masyarakat Turki yang langsung menukarkan gaji mereka dengan mata uang asing.
"Saya telah meminta uang muka gaji bulanan saya hanya untuk mengubahnya menjadi dolar sehingga saya dapat mempertahankan nilai dalam penghasilan saya," kata Emirhan Metin yang berprofesi sebagai pengacara di Istanbul.
Ingin tahu informasi lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews