Djawanews.com – Seorang wanita cantik penjual kue cucur bernama Maya Nika Sari Putri (36), warga Jalan Cindewilis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur viral di berbagai media sosial. Maya dulunya adalah seorang pengusaha baju pada 2015. Saat itu, tokonya enggak pernah sepi pembeli. Hingga dia memberanikan diri berpindah lokasi lain yang lebih besar dengan mendirikan bangunan dua tingkat sekitar tahun 2016.
Sebelum Maya jadi penjual kue cucur, saat itu ia adalah pebisnis toko baju yang mengejar target lebaran. Sehingga dalam dua bulan kejar target bangunan toko dua tingkat sudah harus terwujud sesuai keinginan. Ia juga menambah pegawai dan menambah fasilitas. “Saya beranikan untuk berhutang untuk beli tanah, untuk bangun dan menambah pegawai, nambah fasilitas seperti AC. Saya berhutang diseluruh bank,” tutur Maya kepada Tim IDZ Creators.
Enggak hutang melalui bank, Maya juga meminjam uang ke renternir. Ternyata, salah langkah itulah yang menjadi awal malapetaka bagi kehidupannya. Maya berpikir jika keuntungan berjualan baju akan berkali-kali lipat jika tokonya diperbesar ternyata hanyalah hayalan.
Nyatanya, laba dari berjualan baju yang didapat sama, tetapi tanggungan seperti gaji karyawan bertambah. “Hutang tambah numpuk. Saya harus menyicil setiap bulan Rp150 juta. Kalau yang di renternir makin berbunga,” tambah Maya.
Dari Bisnis Baju Gulung Tikar, Maya Beralih Jadi Penjual Kue Cucur dengan Omset Fantastis
Usahanya pun akhirnya gulung tikar. Toko yang dia bangun dijual untuk melunasi hutang. Total hutangnya di bank sampai Rp8 miliar dan tinggal Rp3 miliar setelah menjual tokonya. Sisanya, ia harus bekerja keras untuk melunasi hutannya. Harta benda tak tersisa lagi. Bahkan, suaminya pernah sampai tidak punya uang sekedar untuk mengisi bensin.
Siapa sangka, doa-doa Maya perlahan terwujud. Ia kemudian memilih menjadi penjual kue cucur. Dari berjualan kue cucur inilah yang menyelamatkan hidupnya dari belitan hutang. Tahun 2017 lalu, ibu 2 orang anak ini meninggalkan hutang Rp3 miliar, kini yang tersisa tinggal ratusan juta saja.
Saat ditemui di rumahnya, Maya terlihat sibuk mengolah cucur. Pasalnya dia sedang membuat ratusan biji cucur pesanan salah satu pondok pesantren di Ponorogo. Empat tungku kompor menyala bersamaan. Setelahnya, Maya menuangkan adonan. Terakhir memberi toping cucur buatannya. Ini yang membedakan cucurnya dengan cucur pasaran. “Alhamdulillah mbak, jualan saya cuma cucur tapi bisa melunasi hutang miliaran,” ujar Maya sembari tersenyum bahagia.
Maya mengaku akhirnya membuka usaha kuliner dan jadi penjual kue cucur. Karena dasarnya dia suka dengan kudapan cucur. Namun sering kehabisan ketika mencari di pasar tradisional. Ia pun kemudian mengotak-atik resep dan menjual kue cucur buatannya melalui Instagram. Kue cucur buatan Maya sedikit berbeda. Kue Cucurnya lebih premium, karena ada varian rasa, yaitu rasa pandan dan gula merah.
Enggak hanya itu, Maya juga menambahkan topping sepeerti cokelat, greentea, dan keju. Ternyata semakin menambah nikmat kudapan satu ini. Dalam sehari, paling sepi biasanya Maya membuat 300 keping kue cucur. Namun biasanya bisa mencapai 3 ribu kue cucur seharinya.
Bisnis jadi penjual kue cucur semakin moncer setelah ada ojek online. Banyak pelanggannya yang memesan via online. Dari situ, dia bisa mendapatkan omzet Rp500 ribu hingga Rp2 juta sehari. Perlahan, ia melunasi hutangnya yang miliaran. “Tidak terasa hutang Saya sudah lunas 75 persennya. Saat ini saya berusaha melunasi 25 persennya. Kalau ada kemauan pasti ada jalan,” pungkasnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.