Djawanews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum lama telah mengumumkan hasil positif dari kinerja APBN hingga akhir bulan November kemarin. Pasalnya, defisit anggaran telah berkurang drastis dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni 2020.
Ekonom Permata Bank Josua Pardede memaparkan bahwa penurunan defisit ini juga disebabkan oleh penyerapan belanja yang masih terutama di daerah. Sedangkan dari sisi pendapatan lebih ditopang oleh kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Penerimaan negara telah mencapai 97,5% dari target di tahun ini. Tercapainya target penerimaan tidak lepas dari kinerja PNBP yang melampaui target, seiring dengan kenaikan harga komoditas global pada tahun ini,” ujarnya pada Kamis, 23 Desember.
Adapun penerimaan PNBP hingga akhir November tercatat Rp 382,5 triliun atau tumbuh 25,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Realisasi ini sudah melebih target APBN, yakni 128,3% dari target.
Sri Mulyani Juga Paparkan SDA Migas dan Nonmigas Tumbuh Drastis
Sri Mulyani mengtakan pendapatan SDA Migas dan Nonmigas pun tumbuh begitu tinggi. Untuk SDA Migas ditopang oleh kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam 12 bulan terakhir ini. Sedangkan SDA Nonmigas ditopang oleh kenaikan harga komoditas batu bara, tembaga , timah dan nikel.
Sementara itu, penerimaan pajak mencapai Rp 1.082,6 triliun, tumbuh 17% yoy, atau setara dengan 88% dari target APBN. Untuk penerimaan pajak ini dilihat karena perbaikan di sektor usaha akibat kembalinya aktivitas ekonomi.
“Kinerja penerimaan pajak, berkaitan erat dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang mendorong kenaikan penerimaan pajak individu maupun badan,” pungkas Sri Mulyani.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.