Djawanews.com – Polemik harga tes PCR masih menuai banyak kritik dari berbagai kalangan politisi. Hal tersebut dikarenakan harga te PCR yang sekarang ini 4 kali lipat lebih rendah daripada awal pandemi COVID-19.
Masyarakat dan beberapa politisi bertanya-tanya, kenapa harga PCR sekarang dengan harga PCR di awal masa pandemi virus corona bisa terpaut 4 kali lipat. Banyak kecurigaan yang timbul hingga akhirnya menyimpulkan bahwa ada unsur mencari keuntungan dari bisnis PCR.
Relawan Jokowi Mania (Joman) mencium adanya bisnis dan konglomerasi tes polymerase chain reaction (PCR) di lingkaran pemerintahan. Dugaan tersebut disampaikan Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer melihat perubahan harga tes PCR yang dengan mudah dilakukan oleh pemerintah.
“Satu setengah tahun lalu harga PCR mahal. Bahkan pernah di atas Rp 1,2 juta di awal pandemi. Sekarang terbongkar semua, ada kongsi pengusaha dan politisi cari cuan,” kata Noel, sapaan Immanuel pada Senin, 1 November.
Tes PCR Jadi Bisnis Cari Cuan, Immanuel Ebenezer Sebut Ada Campur Tangan Mafia
Meski tak menyebutkan nama, secraa tegas ia meminta agar para pihak-pihak yang diduga berbisnis tes COVID-19 harus segera menghentikan aksi mengeruk duit rakyat dari fasilitas kesehatan.
Selain itu, ia juga meminta kepada politisi dan konglomerat yang diduga berbisnis PCR demi memperkaya diri untuk bertanggung jawab di depan hukum atas mahalnya harga PCR.
“Apalagi jika ada menterinya yang terlibat. Dia harus mundur,” lanjutnya.
Noel bahkan mengaku akan blak-blakan soal mafia yang terlibat dalam permainan harga PCR. Berdasarkan data yang dimilikinya, ada sejumlah menteri yang bertanggung jawab dari pengadaan PCR ini selama satu tahun setengah belakangan.
“Data saya ada menteri terlibat. Dari kepala sampai ekor harus tanggung jawab. Siapapun yang memiskinkan rakyat terdampak pandemi harus dihukum mati. Saya akan kawal apapun risikonya,” tandasnya.
Sampai saat ini polemik harga tes PCR masih menjadi perbincangan hangat. Pemerintah diduga menjadikan syarat wajib PCR di semua moda transportasi untuk bisnis mencari keuntungan dari rakyat. Benar atau tidaknya masih perlu dibuktikan secara nyata.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.