Djawanews.com – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anangata Nusantara atau Danantara Indonesia. Sementara posisi Wakil Ketua Dewas dijabat oleh Muliaman Hadad.
Hal ini disampaikan oleh Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, 24 Februari.
"Ketua Dewan Pengawas yang sudah ditunjuk oleh Presiden adalah Bapak Erick Thohir, dan Wakil Ketua Dewan Pengawas Bapak Muliaman Hadad," kata Hasan.
Danantara Indonesia dipimpin oleh Menteri Investasi Rosan Roeslani sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Nantinya Rosan akan dibantu oleh keponakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yaitu Pandu Patria Pandjaitan sebagai Chief Investment Officer (CIO), dan Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO).
"Nanti Danantara akan dipimpin oleh Bapak Rosan Roeslani, nanti akan dibantu oleh Bapak Pandu Sjahrir, akan dibantu juga oleh Bapak Dony Oskaria," kata Hasan.
Dia mengatakan, Danantara Indonesia akan dibagi menjadi dua holding, yaitu holding operasional dan holding investasi. Masing-masing akan dipimpin oleh Dony dan Pandu.
"Nanti Bapak Dony Oskaria sebagai holding operasional, karena dibuat danantara ada dua holding, holding operasional dan holding investasi, dan Bapak Pandu Sjahrir yang akan memegang holding investasi," kata Hasan.
Selain itu, para mantan presiden dan wakil presiden bakal menjadi penasihat bakal dilibatkan sebagai penasihat Danantara Indonesia.
Saat peluncurkan Danantara Indonesia, terlihat hadir Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-7 RI Joko Widodo (JK), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK), Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, hingga Wakil Presiden ke-13 RI Ma'ruf Amin. Hanya Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang tak terlihat hadir.
"Nanti mantan-mantan Presiden itu nanti akan diajak untuk menjadi penasihat," kata Hasan.
Keterlibatan para mantan presiden dan wakil presiden ini diharapkan menjadikan Danantara Indonesia sebagai lembaga yang berintegritas.
"Agar lembaga ini betul-betul dikawal, dijaga oleh figur-figur yang penuh integritas dan memang cinta Indonesia," kata Hasan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
Serta Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2025 tentang pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Inevestasi Daya Anagata Nusantara.
Keduanya merupakan aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN).
Setelah itu, dia resmi meluncurkan Danantar Indonesia. Dia menegaskan Danantara Indonesia merupakan solusi strategis untuk mengoptimalkan BUMN.
Dengan adanya Danantara Indonesia, maka BUMN bakal bertransformasi menjadi pemimpin kelas dunia di setiap bidangnya.
"Danantara Indonesia adalah solusi strategis dan efisien dalam mengoptimalkan BUMN. Kita tidak hanya akan menginvestasikan deviden BUMN ke industri-industri yang mendorong pertumbuhan jangka panjang, tapi juga akan mentransformasi BUMN kita menjadi pemimpin kelas dunia di sektor masing-masing," kata Prabowo.