Djawanews.com – Polres Metro Bekasi berhasil membongkar sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dua orang berinisial GP dan SD telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
"Para pelaku membuat uang palsu untuk dijual atau diedarkan kembali. Dimana uang palsu dijual oleh pelaku dengan perbandingan satu banding lima," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya, dikutip Antara.
Menurut keterangan Kombes Twedi Aditya, setiap lima lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu, dihargai uang Rp100 ribu.
Awal kasus bermula pada Kamis 29 Februari. Pelaku GP mendapatkan pesanan uang palsu melalui media sosial sebanyak Rp5 juta dengan sistem COD atau bayar di tempat.
"Kemudian GP memberitahu SD ada pesanan ke daerah Cikarang dan minta diantarkan ke lokasi tersebut," katanya.
Setelah melakukan pembayaran, kedua pelaku meninggalkan lokasi dan menuju sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Tidak lama setelah itu sejumlah anggota Kepolisian menghampiri kedua pelaku dan dilakukan penangkapan.
Kemudian polisi membawa kedua pelaku untuk menunjukkan lokasi tempat mereka membuat uang palsu tersebut.
"Dari kedua pelaku tersebut, sejumlah barang bukti diamankan seperti alat pemotong kertas, 300 lembar kertas warna putih, 29 lem kertas, 12 botol tinta, 10 lembar plastik miko dan sejumlah barang lainnya, " kata Twedi.
Polisi menjerat kedua pelaku dengan Pasal 36 ayat 1 dan ayat 3 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Kemudian pasal 244 KUHP dan pasal 245 KUHP, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp15 miliar.