Djawanews - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming tak gentar dengan sikap warga Kelurahan Gajahan yang menolak lurahnya dipecat. Keputusan Gibran sudah bulat dan tak bisa diubah.
"Keputusan saya tidak bisa diubah, tetap dibebastugaskan (Lurah Gajahan)," kata Gibran di Polresta Solo, Rabu (5/5/2021) dalam video yang diunggah Channel YouTube Berita Surakarta.
Channel YouTube ini sebelumnya sempat menggunggah video wawancara dengan seorang warga di Gajahan. Warga itu mengklaim, banyak yang tidak setuju dengan langkah Gibran memecat Lurah Gajahan. Bagi mereka, Lurah Gajahan dianggap orang baik.
[Respon Gibran ini sebelumnya sudah kami tulis dalam berita bertajuk Respon Gibran Rakabuming Dapat Perlawanan Warga Usai Copot Lurah Gajahan: Dia Tetap Salah]
"Pungli kok didukung," timpal Gibran mengomentari sikap warga.
Dia sadar keputusannya ini bakal menimbulkan pro dan kontra. Dia juga mengakui soal aksi dari warga Kelurahan Gajahan yang coba menentang keputusan putra Presiden Jokowi ini.
"Kalau ada yang mau dukung silakan, ada yang mendukung Pak Lurah, tapi yang dukung saya, juga lebih banyak," tandasnya.
Lurah Gajahan, Suparno dicopot karena meneken surat yang digunakan petugas linmas untuk meminta uang kepada 145 toko di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon. Total uang yang terkumpul mencapai Rp 11,5 juta.
Usai upacara Hari Pendidikan Nasional 2 Mei kemarin, Gibran ditemani Camat Pasar Kliwon mendatangi kawasan pertokoan di Kelurahan Gajahan. Di sana dia menemui satu per satu pemilik toko. Gibran meminta maaf sambil mengembalikan uang hasil pungli yang total terkumpul Rp11,5 juta.
"Saya turut menyampaikan permintaan maaf atas sikap praktik pungli yang melibatkan oknum lurah setempat dan mengimbau agar warga juga berani menolak apabila kelak mendapat perlakuan serupa," kata Gibran.
Gibran memastikan tidak akan diam dengan aksi pungli yang menjamur di Solo. Gibran tidak mau kebiasaan yang salah malah menjadi sebuah pembenaran. Buktinya, Gibran kembali menemukan punglidi kelurahan lain selain di Gajahan.