Djawanews - Sejumlah warga di Kelurahan Gajahan, Surakarta, kecewa lurahnya dicopot Wali Kota Gibran Rakabuming. Putra Presiden Jokowi ini tidak memedulikan sikap penolakan warga. Gibran bersikeras salah satu lurahnya, Suparno, sudah salah urusan pungli.
Dilansir dari Channel YouTube Berita Surakarta, Senin (3/5/2021), seorang warga di Gajahan klaim kalau banyak warga di sana yang tidak setuju dengan langkah Gibran. Bagi mereka, Lurah Gajahan dianggap orang baik.
"Warga kita mendukung, ndak terimalah masyarakat, lurahnya dipecat," kata pria tersebut.
Gibran ditanya awak media soal respon warganya itu. Gibran meminta Suparno menjalani proses terlebih dahulu. Saat ini dia sedang diperiksa Inspektorat Pemkot Solo.
"Tapi yang jelas, kesalahannya kan sudah jelas, suratnya sudah jelas itu, dia muterin surat seperti apa," kata Gibran di Balai Kota Solo.
"Meski dia tidak menerima uang?" tanya media.
"Tetap salah, dia yang bertanggung jawab," jawab Gibran.
Suparno dicopot karena meneken surat yang digunakan petugas linmas untuk meminta uang kepada 145 toko di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon. Total uang yang terkumpul mencapai Rp 11,5 juta.
Usai upacara Hari Pendidikan Nasional 2 Mei kemarin, Gibran ditemani Camat Pasar Kliwon mendatangi kawasan pertokoan di Kelurahan Gajahan. Di sana dia menemui satu per satu pemilik toko. Gibran meminta maaf sambil mengembalikan uang hasil pungli yang total terkumpul Rp11,5 juta.
"Saya turut menyampaikan permintaan maaf atas sikap praktik pungli yang melibatkan oknum lurah setempat dan mengimbau agar warga juga berani menolak apabila kelak mendapat perlakuan serupa," kata Gibran.
"Pemilik serta penjaga toko harus berani menolak jika dimintai uang berkedok zakat, karena mengingat hanya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang berwenang mengumpulkan. Insya Allah saya pastikan tindakan seperti ini tidak akan terulang lagi selama saya diamanahi menjadi pelayan masyarakat," tandasnya.