Djawanews.com – Warga Bulukumba, Sulawesi Selatan sempat dihebohkan oleh hilangnya Eva selama empat hari ketika mendaki Gunung Abbo bersama temannya yang tergabung dalam organisasi penanggulangan bencana.
Dikutip dari kanal YouTube RJL 5- Fajar Aditya, Eva membeberkan apa yang sebenarnya menimpa dirinya.
Eva mengatakan, kejadian bermula ketika Eva diajak teman SMK nya sebut saja Mawar, untuk sekedar Nongki pada 5 Juni 2021.
Di kesempatan itu Mawar mengatakan kepada Eva, bahwa ia diajak temannya untuk bergabung dalam organisasi penanggulangan bencana.
Kemudian Eva diajak Mawar untuk bertemu temannya yakni sebut saja Merah, untuk bertemu di salah satu warung kopi.
Sesampainya di warung kopi, merah ternyata tidak sendiri, ia bersama rekan-rekannya yang sedang mendiskusikan tentang organisasi Penanggulangan Bencana.
Mereka berniat untuk mengukuhkan organisasi di puncak Gunung Abbo Sulawesi Selatan.
Di warung kopi, Eva enggan bergabung bersama Mawar dan teman lainnya. Tapi pada akhirnya Eva ikut duduk bersama-sama dan kemudian diajak untuk ikut mendaki Gunung Abbo.
Eva belum mengiyakan untuk ikut bergabung dalam organisasi tersebut, dengan alasan Eva tidak menetap di Makassar, karena harus balik ke Jakarta.
Usai itu, Eva masih balik ke kampung, di rumah saudaranya yang ada di Bulukumba, kemudian mempertimbangkan apakah ia ikut mendaki gunung bersama Mawar dan yang lain atau tidak.
Eva sempat meminta pendapat sepupunya yang ada di Bulukumba. Apakah ia ikut mendaki Gunung Abbo bersama teman-temannya sebelum balik ke Jakarta?
"Di sini aja, kita Quality time bersama keluarga," ungkap sepupu Eva.
Setelah itu, Eva sempat berpikir bahwa tidak akan ikut mendaki Gunung Abbo dengan alasan tidak ada mobil sewaan di desa Bulukumba untuk mengantarnya ke Kota Makassar.
Melalui handphone Eva mengatakan alasan itu kepada Merah teman Mawar yang mengajaknya pertama kali untuk ikut bergabung mendaki Gunung Abbo.
Mendengar itu, Merah mengatakan untuk membantu Eva mencarikan mobil bersama sopir, dengan menghubungi temannya yang ada di Bulukumba.
Melihat kebaikan Merah, akhirnya Eva ikut berangkat juga menuju Mawar yang sudah menunggu di salah satu penginapan di Kota Makassar.
Di penginapan, Mawar sempat berubah pikiran dan mengatakan kepada Eva untuk tidak usah ikut mendaki gunung Abbo.
Mendengar hal itu, sempat ada perdebatan antara Eva dan Mawar, karena baru mengatakannya ketika Eva sudah sampai.
Eva juga tidak enak membatalkan ikut mendaki gunung Abbo karena kebaikan Merah yang sudah membantunya mencarikan mobil sehingga sampai di Kota Makassar.
Akhirnya Mawar menyetujui dan mengatakan "Mungkin sudah takdir kita pergi kesana," ungkap Mawar.
Paginya mereka bertemu di titik kumpul rumah salah satu teman mereka yang juga tergabung dalam organisasi, yang akan ikut mendaki gunung Abbo.
Mereka terdiri dari 10 orang diantaranya 3 wanita yakni, Eva dan Mawar serta Melati. Dan 7 lainnya yakni, Biru, Kuning, Hijau, Jingga dan Merah.
Mereka akhirnya berangkat dan sampai di salah satu desa di kaki gunung Abbo kemudian memarkirkan sepeda motor di rumah warga.
Sebelum melanjutkan perjalanan, beberapa anggota mereka masih pergi ke rumah kepala desa untuk memberikan surat izin.
Namun mereka tidak bertemu kepala desa karena sedang tidak berada di tempat.
Kendati demikian mereka terus melanjutkan perjalanan, karena sebelumnya salah satu anggota mereka sudah bertemu dengan kepala Desa setempat.
Sebelumnya mereka berdoa terlebih dahulu sebelum melanjutkan pendakian di Gunung Abbo.
Dalam perjalanan pendakian, Eva tidak melihat ada salah satu anggota yang melakukan dokumentasi, disitu Eva mulai merasa aneh.
Setahunya, dalam organisasi harusnya ada dokumentasi untuk laporan di setiap kegiatan.
Akhirnya Eva berinisiatif untuk mengambil video dengan kamera handphone miliknya.
Anehnya lagi, di saat Eva sedang merekam, Mawar marah-marah dan melarang dirinya untuk diambil video.
"Saya tidak usah di ambil, yang lain saja," ungkap Mawar kepada Eva.
Dalam hati Eva bertanya-tanya, kenapa Mawar tidak mau di ambil gambarnya, padahal disetiap organisasi itu penting sebagai laporan kegiatan.
Singkat cerita, pukul 8 malam, mereka tiba di tempat ngecam, dan mendirikan tenda, sementara yang lain menyiapkan makanan.
Selesai makan, mereka membuat forum untuk mendiskusikan organisasi, tentang pembahasan AD/ART.
Dalam forum tersebut, katanya mereka akan melakukan musyawarah luar biasa untuk pemilihan Ketua organisasi. Sementara Eva merasa aneh karena forum tersebut harusnya dilakukan di Indoor, bukan outdor.
Berbagai kecurigaan yang dirasakan Eva, seakan mereka hanya mengalihkan melalui kesibukan organisasi dan akan melakukan hal yang negatif terhadap Eva.
Di saat itu juga, salah satu teman mereka yang perempuan, yang disamarkan namanya sebagai Melati, kerasukan jin.
Melati nangis-nangis gak karuan, akhirnya forum ditunda dan melati diajak ke tenda untuk ditenangkan.
Sesudah itu, mereka melanjutkan forum diskusi. Kemudian Merah tiba-tiba ingin melihat cincin yang dikenakan di tangan Eva, sejenis batu akik.
Diperlihatkanlah cincin tersebut kepada Merah dan teman-teman lainnya.
Salah satu anggota yang melihat cincin tersebut mengatakan bahwa ada sesuatu yang mistis dalam cincin itu, dan meminta Eva untuk mengenakannya terus.
Eva tidak mengerti dan langsung mengantongi aja cincin tersebut.
Diskusi pun ditunda, dan mereka beranjak untuk tidur. Sebelum tidur tiba-tiba salah satu anggota yakni Kuning, meminjam minyak kayu putih nya Eva.
Eva melihat minyak kayu putih itu didekatkan kemulut Kuning sambil komat kamit, entah apa yang dibacakan di minyak kayu putih tersebut dan mengembalikanya lagi ke Eva.
Mencurigakan lagi, Kuning mengatakan ke Hijau bahwa kegiatan selanjutnya akan dilakukan pukul 8 pagi, dan yang bisa melakukannya hanya bisa si Hijau karena ia telah mendirikan sholat.
Sebelumnya juga Eva sempat melihat Hijau melakukan sholat, tetapi ia tidak tahu sholat apa yang didirikannya.
Malam itu, Eva tidak bisa tidur, karena kepikiran terus dengan teman-temannya yang melakukan hal-hal yang mencurigakan.
Pukul 7 pagi Eva membangun diri dan mengajak si Biru untuk menemaninya buang air besar.
Ketika itu Eva mencoba mengulur waktu karena beranggapan akan ada sesuatu yang buruk akan terjadi pada pukul 8, karenanya ia menghindari itu.
Di sungai, Eva mencoba mengajak Biru untuk ngobrol perihal kedatangan mereka ke Gunung Abbo.
Eva coba menanyakan si Biru, kenapa ia bisa ikut organisasi ini hingga ikut mendaki Gunung Abbo.
"Saya diajak Jingga, kebetulan ia teman saya waktu di SAR dulu," kata sih Biru.
"Mau ilmu gak,? Kalo mau ikut kami ke Gunung Abbo," ajak Kuning ke Biru.
Ditengah obrolan Eva juga sempat menanyakan si Biru bahwa sholat apa yang dilakukan Hijau semalam, namun tidak digubrisnya.
Saat itu kurang dari pukul sembilan teman-teman yang lain memanggil Eva dan Biru untuk bergabung bersama teman-teman yang lain.
Ditempat kamp mereka sedang menyiapkan makanan. Namun lagi-lagi Eva melihat ada yang mencurigakan, seperti menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui Eva.
Bahkan dibuatkan makanan telur dadar yang spesial untuk Eva, berbeda dengan makanan teman-teman yang lain.
Eva sempat mendengar bahwa mereka menyuruh Eva untuk makan telur dadar tersebut agar tidak merasakan sakit yang lebih.
Tetapi Eva tidak mau memakannya dengan alasan tidak mau nanti diperjalanan pulang merasakan buang air besar yang nantinya bikin repot.
Yang membuat puncak kecurigaan Eva, adalah Kuning mengambil golok dan diasah di depan Eva.
Eva menanyakan kepada Kuning, "Kenapa goloknya harus di asah sekarang, kenapa gak nanti aja"?
"Gak bisa, goloknya harus di asah sekarang karena mau dipakai," ungkap Kuning kepada Eva.
Disitu Eva bertanya-tanya, "Kan setelah itu mereka harus beres beres untuk pulang, memangnya tu golok buat apa,"
Bahkan Kuning kembali mengulang kata tersebut yang membuat Eva ketakutan. "Harus diasah sekarang mau dipakai," kata Kuning.
Forum pun kembali dimulai, dan pemilihan ketua organisasi dilaksanakannya dengan Jingga yang terpilih sebagai ketua.
Setelah Jingga terpilih sebagai ketua, tiba-tiba kuning ijin untuk meninggalkan forum dan membawa golok tersebut.
Eva makin curiga dan merasa takut akan terjadi sesuatu di dirinya. Akhirnya Eva meminta untuk buang air kecil ke sungai dan tidak balik lagi.
Disitu Eva melarikan diri melawati sungai, dan dinyatakan hilang selama empat hari di gunung Abbo.
Eva ditemukan didalam gua di Gunung Abbo dengan keadaan sehat.
Unggahan ini pun sontak banjir komentar netizen. Banyak yang mendukung tindakan yang dilakukan Eva.
“Ya Allah, merinding bgtt denger ceritanya dari part 1-3... sehat selalu kak Evaa, cara kak Eva menyampaikan, berpikir, tenangnya jadi inspirasi bgt. Gak kebayang posisi kak Eva saat itu. Semoga Allah bantu juga proses healingnya,” tulis salah satu netizen.
“Kisah nya mirip sprti Ashabul Kahfi yg dikejar2 krena mau di bunbun, tpi Allah lindungi terus dgn cara tertidur dalam Goa. Masyaa Allah.. makasih mba Eva udh mau sharing, kamu kuat bgt,” tulis netizen lain.
Bahkan ada netizen yang mengatakan jika kisah Eva layak diangkat ke layar lebar.
“Sumpah cerita ini klo diangkat jdi film pasti bakal keren banget, denger ceritanya aja bikin deg"an dan merinding,” tulis netizen.