PLTA Mrica merupakan salah satu unit pembangkit andalan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menyuplai kebutuhan listrik di kawasan tersebut.
Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak sekali pembangkit Listrik Tenaga Air salah satunya adalah PLTA Mrica yang berada di Kabupaten Banjarnegara dan mampu menghasilkan daya sebesar 180,93 Megawatt (MW). Angka tersebut cukup besar untuk menyuplai kebutuhan listrik di Kawasan Jawa Tengah.
Produksi listrik PLTA Mrica sering terganggu akibat kemarau
Sampai saat ini PLTA Mrica hanya memanfaatkan aliran air Waduk Mrica untuk menggerakkan turbin. akibatnya jika musim kemarau datang dan debit air menurun, pengoperasian PLTA ini akan berjalan tidak maksimal.
Seperti yang terjadi pada 2018 lalu, saat kemarau panjang, PLTA Mrica gagal memenuhi target produksi listrik kerena sedikitnya suplai air ke pembangkit listrik tenaga air ini.
Adapun Waduk Mrica alias Waduk Jendral Soedirman sendiri merupakan waduk buatan terpanjang di Asia Tenggara dengan membendung Sungai Serayu dengan panjang 6,5 Km dan luas 1.250 hektare.
Selain dimanfaatkan untuk PLTA, Waduk ini juga dipandang sebagai tempat wisata yang sangat indah. Waduk ini terletak 9 km di barat kota Banjarnegara.
Saat ini, ada 15 Sub unit yang dikelola UP Mrica antara lain, PLTA Wonogiri, PLTA Sempor, PLTA Wadaslintang, PLTA Kedungombo, PLTA Jelok, PLTA Timo, PLTA Garung, PLTA Katenger, PLTA Klambu, PLTA Pejengkolan, PLTA Sidorejo, PLTA Tapen, PLTA Siteki, serta PLTA Plumbungan dengan total daya sebesar 310 MW.
Dalam setahun, rata-rata energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Mrica sebesar 1024 Giga Watt Hour (GWh). Namun jika sedang musim kemarau produksi listrik dari PLTA Mrica berpotensi mengalami penurunan sekitar 900 GWh.
Lebih rinci lagi, unit pembangkit Mrica memiliki pembangkit listrik tenaga air dengan sistem waduk, kolam tando dan run of rifer yang berada di aliran sungai dengan daya yang terpasang mencapai 309,74 MW dan daya mampu neto hingga 307,59 MW. Untuk pengoperasian PLTA Mrica sendiri berada dibawah PT Power Indonesia