Djawanews.com – Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf, atau Gus Ipul, menegaskan anggaran untuk bantuan sosial (bansos) tidak akan dipotong meski pemerintah sedang melakukan efisiensi anggaran di berbagai kementerian dan lembaga. Dia mengatakan hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Seperti arahan presiden, yang tidak dipotong adalah bansos," kata Gus Ipul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 6 Februari.
Selain bansos, anggaran yang berkaitan dengan program langsung untuk rakyat juga tak terdampak efisiensi. Diantaranya seperti Program Keluarga Harapan (PKH) hingga penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Menurutnya, anggaran untuk program-program tersebut kemungkinan akan ditambah. Hal itu merupakan komitmen Prabowo untuk memastikan kesejahteraan masyarakat.
"Itu tidak akan dikurangi sedikitpun, bahkan ada kemungkinan jika memang diperlukan, presiden akan menambah (anggaran) terutama yang terkait dengan hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat," kata Gus Ipul.
Meski begitu, Kementerian Sosial (Kemensos) tetap menerapkan efisiensi anggaran seperti arahan Prabowo yang tertuang dalam instruksi presiden (inpres).
Sejumlah anggaran yang dipotong antara lain pengadaan alat tulis kantor (ATK) hingga penyelanggaraan seminar.
"Ya tentu sudah ada di situ, mulai dari ATK itu penghematan ATK, penghematan perjalanan dinas sudah ada semua kan itu, untuk FGD, seminar-seminar dan lain-lain yang bisa dihemat, akan kita hemat," katanya.
Dia belum bisa merinci berapa efisiensi anggaran yang dilakukan Kemensos. Gus Ipul mengatakan akan melaporkan hal itu kepada Komisi VIII DPR.
"Efisiensi anggaran akan kita laporkan... Kita akan sisir, kita akan berikan simulasi. Selebihnya nanti kita minta semacam masukan dari DPR, kita punya opsi 1, opsi 2, dan opsi 3," pungkasnya.