Djawanews.com – Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia dan Vietnam sepakat untuk memperkuat kerja sama di hampir semua sektor, mulai dari otomotif, perikanan, ekonomi hijau, ekonomi digital, hingga pertahanan. Kedua negara menargetkan nilai perdagangan mencapai 18 miliar dolar AS pada tahun 2028.
"Kami ingin meningkatkan hubungan dan kerja sama. Kami tingkatkan menjadi comprehensive strategic partnership dan kami benar-benar ingin perkuat dan lakukan kerja sama di hampir semua bidang, politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, rakyat ke rakyat, pertukaran kunjungan di bidang pendidikan dan sains," kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 10 Maret dilansir ANTARA.
Presiden yakin dua negara dapat saling tumbuh dan mewujudkan mimpinya menjadi negara maju pada tahun 2045, manakala ada integrasi ekonomi yang lebih baik.
"Kami menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia di bidang otomotif, juga di bidang pertanian, dan berbagai bidang lainnya. Ini akan membantu kedua negara meningkatkan ketahanan pangan dan kami bahkan bisa menjadi penyumbang pangan dunia," katanya.
Prabowo melanjutkan di bidang pertahanan, dua negara sepakat meningkatkan kerja sama khusus untuk sektor industri pertahanan.
"Juga dalam (menggelar) latihan bersama antara kedua pertahanan kita, kemudian tukar menukar perwira, peningkatan latihan, bahkan kami sepakat akan lakukan patroli bersama," kata Prabowo.
Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam beserta istrinya Ngo Phu'o'ng Ly berada di Jakarta pada 9–11 Maret 2025 dalam rangka kunjungan kenegaraan, yang juga bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Vietnam.