Djawanews.com – Rizieq Shihab, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), mengatakan bahwa dirinya siap mendukung pemerintah jika pemeritnah melakukan revolusi akhlak. Ia mengeklaim, ulama akan memberikan apresiasinya jika kebijakan pemerintah bermanfaat, sedangkan jika kebijakan pemerintah merugikan rakyat akan diberikan kritikan.
Sebelumnya, Rizieq membahas soal keadilan. Salah satu hal yang ia angkat adalah kisah seorang santri di Jawa Timur yang dihukum karena menghina pemerintah. Hal tersebut ia sampaikan dalam video yang ditayangkan kanal YouTube FrontTV, Rabu (11/11/2020).
"Saya berjanji di sini saudara saya tidak akan tinggalkan umat, kita akan berjuang bersama untuk melawan ketidakadilan. Kita tidak mau negara ini dibinasakan oleh Allah, harus kita lawan ketidakadilan tersebut. Jadi di sinilah saya ingin sampaikan betapa ada serang santri di Jawa Timur membuat satu meme yang dianggap menghina petinggi Polri, dianggap menghina Presiden, sudah langsung ditangkap, dipakaikan baju tahanan, ditayangkan di televisi kemudian dikatakan ini penghina presiden tidak layak tinggal di Indonesia. Diadili dipenjara 4 tahun," papar Rizieq.
Ia melanjutkan ceritanya dengan kisah seorang keturunan China yang mencaci maki Presiden, namun tak dihukum. Rizieq menilai hal tersebut merupakan bentuk ketidakadilan dari pemerintah.
"Eh, tiba-tiba ada anak cukong China sudah foto Presiden dia caci maki, dia pukul-pukul, keluar sumpah serapah kata yang tidak elok untuk kita contohkan, bahkan diancam Presiden kacung dia, dia mau bunuh, tidak disentuh oleh hukum sama sekali. Bah ini negeri! tegakkan keadilan! Oh menurut mereka bahkan aparat menjadi juru bicaranya, apa katanya, 'itu kan cuma lucu-lucuan, itu cuma bercanda'. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Kalau anak cukong China bisa bercanda sedemikian rupa kenapa santri nggak dibilang bercanda juga? Kalau anak cukong China dibebaskan, santri bebaskan juga. Yang santri dihukum karena menghina pemerintah, ya anak cukong China dihukum juga dong. Itu namanya keadilan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Rizieq mengatakan umat Islam tidak menuntut untuk diperlakukan secara istimewa. Namun Rizieq hanya menuntut hukum dijalankan secara adil.
Guna memperbaiki negeri, tambah Rizieq, perlu dilakukan revolusi akhlak. Setelah menjelaskan hal tersebut, ia mengatakan bahwa Rizieq dan para pengikutnya siap mendukung pemerintah jika dilakukan revolusi akhlak dan menegakkan keadilan.
"Nah ini yang saya maksud perlu kita melakukan revolusi akhlak. Yang kemarin tidak adil, besok wajib adil. Yang kemarin suka bohong, besok tidak boleh lagi bohong! Yang kemarin ingkar janji, besok tidak boleh lagi ingkar janji! Yang kemarin terlanjur khianat, besok wajib jaga amanat. Setuju tidak?" seru Rizieq pada audiensnya.
Dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.