Djawanews.com – Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumardiansyah Perdana Kusuma mengkritisi keras wacana dihapuskannya mata pelajaran sejarah dari kurikulum sekolah menengah kejuruan atau SMK. Ia pun mengungkapkan alasannya.
"Sejarah adalah sebuah keharusan bukan sebuah pilihan. Mas Menteri yang saya hormati, kita juga sepakat bahwasanya lulusan SMK bukan hanya sebatas memenuhi kebutuhan dunia kerja, namun bagaimana memiliki karakter kuat, memiliki nilai-nilai falsafah dalam kehidupan dan bagaimana dia menjadi manusia yang berbudaya. Kita tidak ingin lulusan SMK hanya menjadi robot-robot pemuas kebutuhan industri bagi para kaum kapitalis, maka kita ingin mapel sejarah dikembalikan posisinya di jenjang SMK," tegas Sumardiansyah Perdana Kusuma dikutip dari Tugu Jogja.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.