Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Kenapa Google Earth Buramkan Wilayah Israel dan Palestina?
Kenapa Google Earth buramkan wilayah Israel dan Palestina? (kumparan.com)

Kenapa Google Earth Buramkan Wilayah Israel dan Palestina?

Fajar Prasetyo
Fajar Prasetyo 20 Mei 2021 at 03:55pm

Djawanews.com - Sejumlah peneliti hingga jurnalis temukan fakta bahwa sebagian wilayah Israel dan Palestina tampak buram di Google Earth. Jika dilihat secara detail, citra satelit wilayah Israel dan Palestina di Google Earth tampak blur dan memiliki resolusi rendah.

Ketika diperbesar, gambarnya semakin buram. Pengguna pun hampir tidak bisa melihat dengan jelas bangunan atau mobil-mobil di wilayah Israel-Palestina.

Demikian halnya dengan wilayah jalur Gaza pun tampak buram dan gedung-gedung di daerah itu hampir tidak terlihat.

Para peneliti dan jurnalis ingin menemukan lokasi serangan dan mendokumentasikan kehancuran yang terjadi di Gaza. Mereka ingin memanfaatkan sumber terbuka atau informasi yang tersedia untuk umum, termasuk data pemetaan.

Sayangnya, Google Earth, platform pemetaan yang paling banyak digunakan, menampilkan citra terbaru untuk Gaza dengan resolusi rendah dan buram.

Hal ini berbeda dengan wilayah Pyongyang, Korea Utara. Wilayah itu tetap tampak jelas untuk diakses pengguna meski negara itu terisolasi dari dunia luar.

Baca Juga:
  • Di Beijing, Megawati Sebut Semangat Dasa Sila Bandung Belum Tuntas, Palestina Masih Menderita
  • 16.382 Siswa Palestina Tewas sejak Agresi Militer Israel 2023
  • Konferensi ke-19 PUIC Lahirkan Jakarta Declaration: Desak Sanksi Isolasi terhadap Israel dan Dukung Palestina Merdeka

Pembatasan dari Pemerintah AS

BBC melaporkan, tahun lalu pemerintah Amerika Serikat (AS) membatasi kualitas citra satelit yang boleh diberikan oleh perusahaan AS secara komersial. Pembatasan itu dilakukan lewat keputusan Kyl-Bingaman Amendment (KBA) sejak tahun 1997 untuk mengatasi masalah keamanan Israel.

Meski hanya merujuk pada Israel, keputusan pembatasan itu juga dilakukan untuk gambar citra satelit wilayah Palestina.

"Kami (Israel) akan selalu memilih untuk difoto dengan resolusi serendah mungkin. Itu selalu lebih baik untuk dilihat buram daripada terlihat jelas," kata Amnon Harari, kepala program luar angkasa di Kementerian Pertahanan Israel tahun lalu.

Pada Juli 2020, KBA dibatalkan. Kini, pemerintah AS mengizinkan perusahaan AS untuk memberikan gambar wilayah yang jauh lebih berkualitas. Namun, hingga kini pula, wilayah Israel dan Palestina masih tampak buram.

Google berdalih bahwa gambar yang ditampilkan di platformnya berasal dari berbagai penyedia. Google pun mempertimbangkan untuk memperbaiki kembali citra satelit dengan resolusi lebih tinggi.

Bagikan:
#google earth#buramkan wilayah israel dan palestina#Israel#PALESTINA#Blur#buram#kehancuran gaza#berita hari ini

Berita Terkait

    Buyback Saham TOBA: Alokasikan Dana Rp586,27 Miliar untuk Meningkatkan Nilai Pemegang Saham
    Berita Hari Ini

    Buyback Saham TOBA: Alokasikan Dana Rp586,27 Miliar untuk Meningkatkan Nilai Pemegang Saham

    Djawanews.com - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengambil langkah strategis dengan melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebanyak 825.740.293 lembar saham. Dalam aksi buyback saham TOBA, perusahaan ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Status Waduk PLTA Koto Panjang: Debit Air Naik, Kondisi Terbaru Masih Aman?
    Berita Hari Ini

    Status Waduk PLTA Koto Panjang: Debit Air Naik, Kondisi Terbaru Masih Aman?

    Saiful Ardianto 29 Dec 2025 11:44
  • PLN EPI Perkuat Pengembangan dan Pengelolaan Biomassa untuk Energi Hijau Nasional
    Berita Hari Ini

    PLN EPI Perkuat Pengembangan dan Pengelolaan Biomassa untuk Energi Hijau Nasional

    Saiful Ardianto 24 Dec 2025 15:47
  • Pembangunan PLTN di Bulan Jadi Langkah Strategis China dan Rusia
    Berita Hari Ini

    Pembangunan PLTN di Bulan Jadi Langkah Strategis China dan Rusia

    Djawanews.com - Kerja sama luar angkasa antara China dan Rusia menorehkan babak baru dengan rencana pembangunan PLTN di Bulan yang ditargetkan rampung pada 2036. Proyek ambisius tersebut ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Pertamina Trans Kontinental (PTK) Dorong Ketahanan Pangan Lewat Desa Energi Berdikari
    Berita Hari Ini

    Pertamina Trans Kontinental (PTK) Dorong Ketahanan Pangan Lewat Desa Energi Berdikari

    Saiful Ardianto 23 Dec 2025 14:42
  • PLTA di Sungai Yarlung Tsangpo Bakal Jadi Proyek Energi Terbesar di Dunia?
    Berita Hari Ini

    PLTA di Sungai Yarlung Tsangpo Bakal Jadi Proyek Energi Terbesar di Dunia?

    Saiful Ardianto 23 Dec 2025 11:39

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Pertamina Trans Kontinental (PTK) Dorong Ketahanan Pangan Lewat Desa Energi Berdikari
Berita Hari Ini

1

Pertamina Trans Kontinental (PTK) Dorong Ketahanan Pangan Lewat Desa Energi Berdikari

PLTA di Sungai Yarlung Tsangpo Bakal Jadi Proyek Energi Terbesar di Dunia?
Berita Hari Ini

2

PLTA di Sungai Yarlung Tsangpo Bakal Jadi Proyek Energi Terbesar di Dunia?

PLN EPI Perkuat Pengembangan dan Pengelolaan Biomassa untuk Energi Hijau Nasional
Berita Hari Ini

3

PLN EPI Perkuat Pengembangan dan Pengelolaan Biomassa untuk Energi Hijau Nasional

Status Waduk PLTA Koto Panjang: Debit Air Naik, Kondisi Terbaru Masih Aman?
Berita Hari Ini

4

Status Waduk PLTA Koto Panjang: Debit Air Naik, Kondisi Terbaru Masih Aman?

Pembangunan PLTN di Bulan Jadi Langkah Strategis China dan Rusia
Berita Hari Ini

5

Pembangunan PLTN di Bulan Jadi Langkah Strategis China dan Rusia

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up