Djawanews - Mantan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku berkeliling Kota Jakarta hari ini. Yang sedih, dia mengaku tidak menemukan adanya atribut perayaan Hari Kebangkitan Nasional di DKI.
Melalui akun Twitternya, dia menceritakan baru saja melintas di beberapa ruas jalan ibu kota. Bukan nuansa Hari Kebangkitan Nasional yang ditemui. Padahal hari ini diperingati secara serentak di seluruh nusantara.
Seperti diketahui, Harkitnas ditetapkan oleh Presiden Soekarno sejak 1948, pada 20 Mei. Tanggal itu juga bertepatan dengan berdirinya organisasi yang mempelopori pergerakan organisasi lainnya di bidang sosial, ekonomi, di kebudayaan, yakni Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
"Yang ada pernak pernik tentang Palestina dan demo seuprit2 orang di banyak jalan sambil bawa2 bendera Palsetina," tulis Ferdinand.
"Gubernur Jakarta lebih Palestina..!" lanjut dia.
Kritik juga disampaikan aktivis media sosial Eko Kunthadi. Dia mengkritik langkah Anies Baswedan yang memasang lampu bernuasa bendera Palestina di sejumlah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan sejumlah titik jalan protokol di Jakarta.
Delapan JPO yang dipasang lampu itu yakni di JPO Polda, JPO GBK, JPO Bundaran Senayan, dan JPO Sumarno. Kemudian di JPO Jelambar, JPO Daan Mogot, JPO Pasar Minggu, serta JPO Senen. Selain di delapan JPO, lampu bernuansa bendera Palestina juga dinyalakan di Terowongan Kendal dan Simpang Susun Semanggi.
Sebelumnya, Anies Baswedan melaksanakan Salat Id di rumah pribadinya sambil menggunakan sorban berbendera Merah Putih dan bendera Palestina. Sorban berwarna dasar putih dengan motif batik itu melingkar di pundak orang nomor satu di DKI Jakarta itu.
Eko Kunthadi kemudian membandingkan sikap Anies dengan dua Gubernur lain. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
"Di Jateng dan Jogja, hari ini berkumandang lagu Indonesia Raya menyambut hari kebangkitan nasional. Langit Jateng dan Jogja dipenuhi aura kecintaan pada Indonesia," kata Eko.