Djawanews.com - Dalam kisah Nabi Luth AS, Kota Sodom dimusnahkan dengan azab dari Allah SWT. Kota itu hancur karena hujan batu yang belakangan ini baru terbukti kebenarannya, sesuai temuan para arkeolog.
Berdasarkan penggalian tim arkeolog, peristiwa ledakan udara dari asteorid yang bertabrakan dengan atmosfer Bumi ribuan tahun lalu menyebabkan kehancuran peradaban di dekat Laut Mati, Yordania. Hal ini menunjukkan bahwa hujan batu itu adalah asteorid.
Pembuktian ini memerlukan waktu hingga 15 tahun. Penggaliannya melibatkan ratusan orang dan analisis terperinci oleh lebih dari 20 ilmuwan dari beberapa negara seperti AS, Kanada, dan Republik Ceko.
Peneliti dan arkeolog menggambarkan adanya badai api hebat yang menghancurkan seisi kota kuno yang kini disebut Tall el-Hammam. Berdasarkan penggalian itu, ditemukan bukti-bukti seperti lapisan arang, abu, hingga bata lumpur dan tembikar yang meleleh setebal 1,5 meter.
Eksperimen dengan tungku laboratorium menunjukkan bahwa tembikar yang dan batu bata lumpur mencair pada suhu di atas 1.500 derajat Celcius. Suhu ini sangat panas untuk melelehkan mobil dalam beberapa menit saja.
Dihantam Asteroid
Tak ada yang tahu pasti apa yang terjadi karena tak ada catatan apa pun yang berkaitan. Namun lapisan 150 cm itu bukan disebabkan oleh gunung berapi, gempa bumi, atau peperangan. Tak satu pun dari mereka yang mampu melelehkan logam, batu bata lumpur, dan tembikar. Satu-satunya proses alami yang tersisa adalah dampak kosmik dari luar angkasa.
Untuk mengetahui kemungkinan peristiwa tersebut, tim peneliti menggunakan Online Impact Calculator untuk membuat model skenario sesuai dengan bukti. Kalkulator ini memungkinkan peneliti memperkirakan banyak detail dari peristiwa tumbukan kosmik, berdasarkan peristiwa tumbukan, dan ledakan nuklir yang diketahui.
Hasil dari perhitungan ini menunjukkan sepertinya Tall el-Hammam kedatangan asteroid. Batuan luar angkasa itu mirip dengan asteroid yang merobohkan 80 juta pohon di Tunguska, Rusia pada tahun 1908, dan kawah Chicxulub yang memicu kepunahan dinosaurus.
Dalam berbagai penelitian sebelumnya, Tall el-Hammam yang menjadi tempat peristiwa diazabnya umat Nabi Luth ini adalah Kota Sodom. Lokasinya berada di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Laut Mati alias Danau Luth yang terletak di perbatasan antara Israel dan Yordania.
Tall el-Hammam sendiri adalah sebuah kota dari Zaman Perunggu. Menurut para ilmuwan, Tall el-Hammam adalah sebuah negara-kota di wilayah yang dinamai Middle Ghor.
Wilayah itu telah dihuni selama 2.500 tahun dan dilindungi oleh tembok setebal 30 meter. Tinggi temboknya 15 meter dan membentang sepanjang 2,5 kilometer. Meski begitu, tembok yang kokoh itu hancur setelah dihantam asteroid. Gelombang dari ledakan jatuhnya asteroid pun menyapu bersih kawasan tersebut.
Para arkeolog menyebut ledakan meteor itu telah memicu gelombang panas yang kuat. Gelombang panas menghancurkan Kota Sodom dan area 500 kilometer persegi, hampir seluas Kota Jakarta. Area bekas ledakan itu tak ditinggali lagi oleh manusia hingga 700 tahun setelah peristiwa besar tersebut.