Djawanews.com – Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer berdebat sengit dengan Ubedilah Badrun yang merupakan pelapor kedua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep terkait dugaan korupsi. Dalam debat tersebut, Immanuel mengungkapkan pandangan dan sikap politiknya terhadap pejabat yang korupsi.
Pria yang akrab dipanggal Noel ini menyampaikan pemahaman tentang hukum yang justru bisa membahayakan Ubedilah apabila pelaporannya tidak terbukti.
Terlebih apa yang disampaikannya hanya masih berupa asumsi belaka alias bukan sebuah fakta.
"Harusnya Ubed dia paham tentang hukum itu sendiri jangan sampai berbalik ke dirinya sendiri kalau seandainya data yang disampaikan tidak memenuhi unsur. Karena sampai detik kita melihatnya apa yang disampaikan Ubed hanya asumsi dan interpretasi bukan sebuah fakta," ujar Immanuel Ebenezer dalam saluran YouTube CNN Indonesia, dikutip pada Minggu, 16 Januari.
Namun, Immanuel Ebenezer memastikan bahwa pihaknya mendukung penuh apa yang menjadi perjuangan para aktivis 98 terkait pemberantasan korupsi di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, kata Immanuel, tidak ada yang kebal terhadap hukum, bahkan sekelas anak presiden hingga presiden itu sendiri.
"Secara substansif, jadi kalau dibilang salah satu cita-cita perjuangan 98 adalah memberantas korupsi, ya kita setuju. Tidak ada yang namanya imunitas di republik ini, entah itu anak presiden, bahkan presiden pun, termasuk juga saya," katanya.
Karena itu, Immanuel Ebenezer meminta bahwa yang dilaporkan Ubedilah terkait dugaan tindakan korupsi Gibran dan Kaesang tersebut benar adanya dan sesuai dengan fakta.
Dia bahkan menegaskan soal pandangan politik dan sikapnya terhadap pejabat yang korupsi, bahwa pelakunya layak dihukum mati.
"Tinggal tunjukkan saja apa yang dikatakan Ubed, jika itu benar, saya tidak akan pernah membiarkan ruang untuk mereka yang melakukan korupsi. Jelas sekali sikap dan pandangan politik saya, jika pejabat merugikan atau mendapatkan suap, mereka layak dihukum mati," tandasnya.