Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Hepatitis Akut Misterius, Akankah Menjadi Pandemi Kecil?

Hepatitis Akut Misterius, Akankah Menjadi Pandemi Kecil?

Usman Mahendra
Usman Mahendra 17 Mei 2022 at 12:19pm

Dilansir dari blog.netray.id: Belum selesai bergelut dengan permasalahan pandemi virus corona, kini dunia kembali bertarung dengan munculnya penyakit hepatitis akut misterius. Kenapa disebut dengan hepatitis misterius? Pasalnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan bahwa variabel virus yang menyerang hepatitis akut ini setelah diuji berbeda dengan jenis hepatitis A-E. 

Sebenarnya apa itu penyakit hepatitis? Mengutip dari Wikipedia, hepatitis adalah penyakit peradangan yang terjadi pada organ hati (liver). Penyakit ini pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Lantas apa perbedaannya dengan hepatitis akut?

Mengulik penjelasan dari laman hellosehat.com, secara garis besar hepatitis akut sama dengan hepatitis pada umumnya yakni liver atau hati yang mengalami peradangan atau inflamasi. Namun yang menjadi lebih misterius karena penyakit hepatitis ini dapat disebabkan oleh virus yang berkembang dari variabel virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Selain infeksi virus, peradangan hati yang kemungkinan akan menyebabkan hepatitis akut juga dapat disebabkan dari racun dan penyakit autoimun. 

Penyakit ini belakangan muncul di berbagai benua mulai dari Eropa, Amerika, dan Asia. Penyakit hepatitis akut ini ditemukan pada bayi dan anak dengan rentang usia mulai 1 bulan hingga 16 tahun. Penyebab pastinya infeksi virus yang menjadi akar utama hepatitis akut ini belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, WHO menyebut penyakit ini sebagai hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya. 

Berdasarkan catatan WHO, terdapat lebih dari 170 kasus terkonfirmasi hepatitis akut yang dilaporkan oleh 12 negara. Laporan kasus pertama kali yang diterima oleh WHO berasal dari negara Inggris pada 5 April 2022 sebanyak 10 kasus. Kemudian Skotlandia Tengah turut melaporkan dugaan kasus serupa yang terjadi pada rentang waktu Januari-Maret 2022. Jadi, meskipun kasus pertama yang dilaporkan ke WHO tertanggal 5 April, ada kemungkinan kasus ini telah terjadi di Scotlandia jauh sebelumnya.

Atas dasar laporan kasus tersebut, WHO kemudian mengumumkan penyakit misterius ini sebagai kejadian luar biasa. Menanggapi hal itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan surat edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Selang 4 hari setelah dirilisnya surat edaran dari Kemenkes, pada 1 Mei 2022 ditemukan 3 kasus hepatitis akut di Jakarta. 

Netray mencoba memantau seperti apa media daring memberitakan kasus hepatitis akut. Seperti disebutkan di atas, kasus hepatitis akut pertama kali ditemukan di Indonesia pada 1 Mei 2022. Apakah bulan sebelum ditemukannya kasus terdapat pemberitaan yang mengulas tentang hepatitis akut ini?

Gambar 1. Total News, Media, dan Kategori Hepatitis Akut

Selama periode Januari–Mei 2022, topik hepatitis akut telah diulas media sebanyak 3.171 artikel dari 101 portal media. Kategori pemberitaan didominasi oleh health & lifestyle sebesar 86%. 

Gambar 2. Peak Time Hepatitis Akut

Pemberitaan seputar hepatitis akut banyak diulas media daring beriringan dengan siaran televisi. Akan tetapi ternyata tidak banyak media yang menuliskan artikel tentang hepatitis akut tersebut. Apabila dilihat dari grafik di atas, pertama kali media mengeluarkan artikel sebelum ditemukannya kasus yakni pada 16 April dan 24 April. Kemudian pemberitaan terus mengalami kenaikan seiring ditemukannya kasus pertama di Indonesia dengan puncak grafiknya pada 5 dan 12 Mei 2022. 

Gambar 3. Sampel News Hepatitis Akut
Gambar 4. Sampel News Hepatitis Akut

Pada 16 April 2022 pemberitaan pertama yang dirilis oleh media daring datang dari Republika dan Detik. Kedua portal media ini mengangkat kabar tentang puluhan anak di Amerika dan Eropa yang mengidap peradangan hati yang cukup parah. Lalu Detik mengungkapkan terkait WHO yang telah melaporkan secara resmi kasus hepatitis parah yang menyerang anak-anak. 

Pemberitaan di tanggal 24 April portal media lebih banyak menuliskan terkait jumlah kasus yang terkonfirmasi hepatitis akut oleh WHO di seluruh dunia. Sejak pemberitaan tersebut dirilis terdapat satu korban anak yang meninggal dunia karena hepatitis misterius. WHO mengatakan tengah memantau situasi secara cermat dan bekerja dengan otoritas kesehatan negara-negara anggota seperti Inggris, Amerika, dan mitra lainnya. 

Kemudian pemberitaan kembali mereda seiring belum ditemukannya kasus di Indonesia. Lalu grafik pemberitaan merangkak naik pada Mei 2022 setelah pemerintah menginformasikan tentang 3 kasus hepatitis akut pada 1 Mei 2022. Media berbondong-bondong mengangkat artikel tentang hepatitis akut karena banyak polemik yang menyelimutinya. 

Gambar 5. Sampel News Hepatitis Akut
Gambar 6. Sampel News Hepatitis Akut

Pada 5 Mei media menjelaskan terkait asumsi yang tersebar di masyarakat antara vaksin Covid-19 dengan hepatitis akut. Selain itu, pemberitaan tentang pencegahan hepatitis akut pun banyak diberitakan media daring pada tanggal tersebut. 

Kemudian pada 12 Mei pemerintah mulai mengumumkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut. Beberapa lembaga kesehatan pemerintah mulai mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut dengan terus melakukan koordinasi bersama WHO. 

Warganet Khawatir dengan Hepatitis Akut 

Selain memantau perbincangan hepatitis akut melalui media daring, Netray juga melakukan pemantauan di media sosial twitter dengan menggunakan periode yang sama yakni mulai awal 1 Januari hingga 13 Mei 2022. Seperti apa masyarakat yang diwakili oleh warganet menanggapi isu terkait hepatitis akut? 

Gambar 7. Statistik Twitter Hepatitis Akut

Selama 5 bulan, hepatitis akut telah diperbincangkan sebanyak 9,649 twit dengan dominasi tweet bersentimen negatif. Pembahasan hepatitis akut telah mencapai impresi sebesar 1,4 juta dengan potensi jangkaun hingga 148,8 juta akun Twitter. Ini artinya, penyakit hepatitis akut memang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. 

Twit dengan sentimen negatif tersebut banyak disumbang dari kekhawatiran dan ketakutan warganet terkait penyebaran hepatitis akut. Sebab penyakit liver misterius ini menyerang anak-anak dengan usia dibawah 20 tahun. 

Gambar 8. Sampel Twit Hepatitis Akut

Rumor yang tersiar di kalangan masyarakat adalah jangka waktu hidup anak yang terserang hepatitis akut pendek. Seperti argumen dari akun @oxy_geng yang mengungkapkan bahwa anak-anak yang terkena hepatitis akut hanya memiliki jangka waktu hidup selama beberapa hari di masa-masa kritisnya.  

Demikian analisis Netray, simak ulasan terkini lainnya dalam blog.netray.id.

Bagikan:
#media monitoring netray

Berita Terkait

    Tanggapan Fadli Zon soal Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
    Berita Hari Ini

    Tanggapan Fadli Zon soal Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah

    Djawanews.com – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyambut baik rencana DPR RI untuk membentuk tim supervisi guna mengawasi proyek penulisan ulang sejarah Indonesia. Menurut Fadli, ini adalah ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Bacakan Pleidoi, Hasto Desak KPK Tangkap Harun Masiku: Agar Menjadi Terang Pokok Perkara
    Berita Hari Ini

    Bacakan Pleidoi, Hasto Desak KPK Tangkap Harun Masiku: Agar Menjadi Terang Pokok Perkara

    MS Hadi 10 Jul 2025 19:15
  • Sebut Bandung Kota Termacet, Pramono: Mumpung Pak Gubernur Jabar Belum Hadir
    Berita Hari Ini

    Sebut Bandung Kota Termacet, Pramono: Mumpung Pak Gubernur Jabar Belum Hadir

    MS Hadi 10 Jul 2025 17:31
  • Dubes RI Tegaskan Tak Ada Klaim Otoritas Malaysia atas Tradisi Pacu Jalur
    Berita Hari Ini

    Dubes RI Tegaskan Tak Ada Klaim Otoritas Malaysia atas Tradisi Pacu Jalur

    Djawanews.com – Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono menegaskan hingga saat ini tidak ada klaim resmi dari otoritas Malaysia atas tradisi Pacu Jalur Kuantan Singingi, Riau. Hal ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Tom Lembong Sebut AI Akan Buktikan Dirinya Tidak Bersalah di Kasus Korupsi Gula
    Berita Hari Ini

    Tom Lembong Sebut AI Akan Buktikan Dirinya Tidak Bersalah di Kasus Korupsi Gula

    MS Hadi 10 Jul 2025 13:10
  • Penerima Bansos Main Judol, Kepala PPATK Ungkap Total Transaksi Hampir Rp1 Triliun
    Berita Hari Ini

    Penerima Bansos Main Judol, Kepala PPATK Ungkap Total Transaksi Hampir Rp1 Triliun

    MS Hadi 10 Jul 2025 11:32

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

BPBD: Banjir 2 RT di Penjaringan Jakut Akibat Curah Hujan Tinggi dan Rob
Berita Hari Ini

1

BPBD: Banjir 2 RT di Penjaringan Jakut Akibat Curah Hujan Tinggi dan Rob

AS Resmi Kenakan Tarif Impor 32 Persen untuk Produk Indonesia, Berlaku Mulai 1 Agustus 2025
Berita Hari Ini

2

AS Resmi Kenakan Tarif Impor 32 Persen untuk Produk Indonesia, Berlaku Mulai 1 Agustus 2025

Setelah KTT BRICS, Presiden Prabowo Bertolak ke Brasilia untuk Kunjungan Kenegaraan
Berita Hari Ini

3

Setelah KTT BRICS, Presiden Prabowo Bertolak ke Brasilia untuk Kunjungan Kenegaraan

DPR Tunggu Sikap Ketum Parpol terkait Putusan MK soal Pemilu Terpisah
Berita Hari Ini

4

DPR Tunggu Sikap Ketum Parpol terkait Putusan MK soal Pemilu Terpisah

Pramono soal Golf Tak Kena Pajak Hiburan: Sudah Dikenakan PPN
Berita Hari Ini

5

Pramono soal Golf Tak Kena Pajak Hiburan: Sudah Dikenakan PPN

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up