Djawanews.com – Kabar mengenai banyak karyawan Holywings Indonesia yang telah kehilangan pekerjannya ramai jadi topik pembahasan di media sosial. S (53), salah satu teknisi di Holywings Grounds Tanjung Duren, hanya bisa pasrah saat melihat petugas Satpol PP menyegel tempat kerjanya yang sudah tutup sejak beberapa hari lalu itu.
Pada Selasa (28/6), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta resmi menyegel outlet Holywings di Jakarta, termasuk Holywings Grounds di Tanjung Duren. Penutupan outlet restoran sekaligus bar itu disaksikan langsung oleh sejumlah karyawan Holywings Indonesia, tak terkecuali S.
"Kami ini baru buka normal sekitar dua bulan lalu. Tiba-tiba ada kejadian begini, bingung semua. Kami ini kan pencari nafkah semua. Semua morat-marit pasti," kata S kepada wartawan, Selasa, 28 Juni.
S mengaku sudah dua tahun bekerja sebagai teknisi di sana. Di usianya yang tidak muda lagi, ia mengaku akan kesulitan mencari pekerjaan di tempat lain.
"Enggak segampang itu mencari pekerjaan. Saya yang sudah tua, enggak gampang pindah ke lain tempat. Ujung-ujungnya pinjam sana dan sini," ungkap S.
- Bagi 3.000 Karyawan Holywings yang Nganggur, Pemprov DKI Siapkan 29 Pelatihan Kerja
- Guru SD Eni Rohaeni Viral karena Cuitannya Hina Habib Rizieq, Poin Ketiga Bikin Geleng-geleng
- Elektabilitas Tak Naik Usai Tutup Holywings, Chusnul Chotimah ke Anies: Perih, Semua Sudah Tau Siapa Bapak Politik Identitas
3 Ribu Karyawan Holywings Indonesia Jadi Pengangguran
S bercerita, ia cukup beruntung bisa mendapat pekerjaan di Holywings dua tahun lalu. "Hollywings itu menerima karyawan enggak tergantung umur. Yang penting punya skill, mau dipekerjakan, rajin. Mereka enggak pilih-pilih karyawan," jelas S.
"Selama COVID-19 saja, kita masih dibayar 30 persen dari gaji masing-masing," lanjut pria yang sudah memiliki cucu tersebut. Terkait kontroversi promosi manajemen Holywings yang diduga menistakan agama, S menyayangkan hal tersebut.
"Saya menyayangkan sih (kontroversi tersebut), tapi pihak Holywings Indonesia sudah minta maaf," kata salah satu karyawan Holywings Indonesia itu.
Di sisi lain, S juga berharap masyarakat dan pemerintah juga mau melihat dari sisi para pekerja yang belum tentu sepakat dengan promosi tersebut. "Karyawan Holywings juga mayoritas muslim, kita kan seagama juga, kami pun minta maaf," ungkap S.
"Semoga masyarakat dan pemerintah mau membuka hati. Harapannya mereka mau melihat 3.000 karyawan Holywings Indonesia yang harus dikemanakan," tutup S.
Datkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.