Djawanews.com – Promo miras Holywings yang dilakukan beberapa waktu lalu juga disoroti oleh Ustaz Das'ad Latif. Penceramah kondang asal Kota Makassar ini sampai menangis sedih melihat promosi Holywings yang dianggapnya sudah kelewatan karena sudah menghina Rasulullah.
Bagaimana tidak, Holywings membuat promosi miras gratis bagi mereka yang memakai nama 'Muhammad' dan 'Maria' di DKI Jakarta. Belakangan, konten itu memicu kemarahan banyak pihak.
Dalam sebuah video pendek di Instagram-nya, dengan bercucuran air mata, Das'ad berceramah, mengaku tidak mempermasalahkan kalau Holywings mencari rezeki di Indonesia.
Dia juga tak membencinya, namun ia merasakan sakit saat orang yang dia muliakan dihina orang.
"Manusia yang kami cintai, manusia yang kami ingin mati untuk membela beliau, kau gandengkan namanya dengan khamar (miras)," terang Das'ad.
- Bagi 3.000 Karyawan Holywings yang Nganggur, Pemprov DKI Siapkan 29 Pelatihan Kerja
- Guru SD Eni Rohaeni Viral karena Cuitannya Hina Habib Rizieq, Poin Ketiga Bikin Geleng-geleng
- Elektabilitas Tak Naik Usai Tutup Holywings, Chusnul Chotimah ke Anies: Perih, Semua Sudah Tau Siapa Bapak Politik Identitas
Tak cuma itu, belakangan ini ia juga banyak melihat fenomena berbau penistaaan agama, yang jika umat Islam membela dirinya, maka akan dicap intoleran dan radikal.
"Kami tidak benci kalian. Silakan kau cari nafkah di Indonesia ini, kau kuasai ekonomi di negeri ini silakan. Kami Ikhlas. Tapi jangan kau hina nabi kami. Kami berbicara kau anggap kami radikal, kami membela nabi kami kau anggap kami intoleran."
Belakangan, dai yang menjadi favorit para politisi berbagai macam partai ini tak habis pikir, mengapa ada pihak yang menjalani demokrasi namun melangkahi norma dan aturan saling menghormati.
"Peradaban apa yang kalian miliki? Atas nama demokrasi kalian membebaskan dirimu dari aturan dan norma saling menghormati. Ini negara ketuhanan yang Maha Esa, bukan negara bar-bar," tandasnya.
Sebelumnya organisasi sayap Nahdlatul Ulama, GP Ansor di beberapa daerah mengecam bahkan mengingatkan kalau sebaiknya aparatur negara menutup bar yang disebut menista agama Islam dan Kristen itu.
Tak cuma itu, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, puluhan massa yang tergabung dalam Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) juga memprotes sikap Holywings.
Mereka menggeruduk Holywings yang ada di Jalan Metro Tanjung Bunga, Sabtu (25/6). Mereka menganggap promosi miras gratis merupakan penistaan agama.