Djawanews.com – Tokoh NU, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mengomentari keputusan Pemerintah Porvinsi DKI Jakarta menutup 12 outlet Holywings di Jakarta usai promo miras untuk nama Muhammad dan Maria.
Melalui akun Twitternya, Gus Nadir mengatakan, penutupan itu akan menambah jumlah pengangguran.
"...dan menambah jumlah pengangguran di saat ekonomi baru bergerak setelah covid. Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala ali Sayyidina Muhammad," cuit Gus Nadir, Selasa 28 Juni.
- Bagi 3.000 Karyawan Holywings yang Nganggur, Pemprov DKI Siapkan 29 Pelatihan Kerja
- Guru SD Eni Rohaeni Viral karena Cuitannya Hina Habib Rizieq, Poin Ketiga Bikin Geleng-geleng
- Elektabilitas Tak Naik Usai Tutup Holywings, Chusnul Chotimah ke Anies: Perih, Semua Sudah Tau Siapa Bapak Politik Identitas
Cuitan itu pun sontak menuai pro dan kontra dari netizen. Beberapa dari mereka setuju dengan dasar pemikiran Gus Nadir bahwa Holywings membantu ekonomi warga saat pandemi COVID-19.
"Eksekusi tanpa memikirkan kelanjutan nasib karyawannya. Hanya karena ingin terlihat pembela agama di mata para pengikutnya. Miris," kata seorang netizen.
Namun, banyak juga netizen yang tak setuju dengan alasan itu. Mereka menilai Gus Nadir hanya melihat sisi ekonomi tanpa melihat aspek hukum agama, yakni halal dan haram.
"Maaf taz mau tanya kalo kita kerja di tempat yang menjual miras, apa kita kena dosanya juga karena menyediakan miras? Apakah penghasilannya halal? Mohon infonya," kata warganet lainnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara resmi mencabut izin operasi 12 gerai Holywings di Jakarta, karena terkait soal perizinan.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta selaku pencabut izin melakukan tugasnya atas rekomendasi dan temuan pelanggaran dari dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPPKUKM) Provinsi DKI Jakarta.