Djawanews.com – Meskipun kondisi Gunung Merapi sudah berada pada level III Siaga, namun belum ada tanda adanya lesusan atau erupsi. Terkait dengan hal tersebut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) angkat suara.
BPPTKG sendiri sudah memperkirakan jika volume magma di Gunung Merapi saat ini melebihi tahun 2006. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
"Sekarang ini menurut data-data yang ada itu (volume magma) sudah melebihi tahun 2006. Artinya, kemungkinan volume kubah lava ini adalah akan lebih besar dari tahun 2006," jelas Hanik dilansir dari Antara, (11/11).
Terkait dengan lambatnya pergerakan magma, Hanik menjelaskan jika hal tersebut dipengaruhi oleh gas sebagai pendorong magma di gunung itu yang kini masih minim.
"Jadi yang mendorong atau yang menyebabkan magma menuju ke permukaan adalah gas. Ini menunjukkan bahwa kenapa sampai saat ini masih pelan-pelan jalannya. Ini karena magma ini miskin gas," paparnya.
Selain itu, Hanik juga memperkirakan jika kondisi gas di Gunung Merapi masih seperti saat ini, maka kemungkinan erupsi eksplosif tidak akan sebesar erups yang terjadii pada 2010.
"Kalau data masih begini terus itu (erupsi) tidak terjadi. Kalau ada eksplosif tidak sebesar 2010.Itu berdasarkan data-data yang ada sampai saat ini," terang Hanik.
Terkait dengan arah erupsi Gunung Merapi, Hanik memperkirakan jika Kali Gendol paling terancam. Kendari demikian, arah barat juga berpotensi menjadi sasaran letusan.
Selain kabar mengenai erupsi Gunung Merapi, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.