Djawanews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mengaktifkan 20 pos siaga darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang di desa-desa yang rawan bencana selama musim penghujan.
Ke-20 pos siaga bencana tersebut berada di Desa Srimarani, Srimulyo, Pleret, Wonolelo, Wukirsari, Selopamioro, Seloharjo, Sriharjo, Tirtonirmolo, Banguntapan, Bangunharjo, Bangunjiwo, Guwosari, Mangunan, Girirejo, Trimulyo, Sidomulyo, Sumbermulyo, Srigading, dan Parangtritis.
Manajer Pusat Pengendalian Operasioal BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menyampaikan, selain ke-20 pos siaga bencana tersebut, pihaknya juga mengaktifkan Pos Komando Siaga Darurat di Kantor BPBD Bantul, melansir Inews.
Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi kemungkinan benca alam selama musim penghujan.
Tak hanya itu, BPBD juga sudah memetakan kekuatan dan kapasitas penanggulangan bencana serta membangun sinergi dan komunikasi antar-pemangku kepentingan yang terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan bencana.
Pemkab Bantul menetapkan status siaga darurat benca banjir, tanah longsor dan angin kencang setelah BMKG menyampaikan pemberitahuan soal potensi La Nina dan kemungkinan dampaknya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Menurut BMKG puncak musim hujan di DIY jatuh pada Januari-Februari, akan tetapi hingga akhir tahun 2020 ini diminta untuk mewaspadai La Nina yang akan menamba curah hujan, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi,” ucap Firmansyah.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.