Djawanews.com – Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, ada 18 orang yang masih satu keluarga di wilayahnya yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Kasus tersebut diketahui setelah awal bulan November ada satu kepala keluarga yang meninggal akibat Covid-19.
Dina Kesehatan Kota Yogyakarta kemudian melakukan screening kepada seluruh anggota keluarga.
“Satu rumah berisi 21 orang, hasilnya diketahui positif sebanyak 18 orang. Satu kepala keluarga meninggal dunia, dan satu yang meninggal dunia karena jantung, namun belum sempat dilakukan swab test,” ujar Heroe Poerwadi kepada Kompas, Kamis (12/11/2020).
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Dia menyampaikan, kepala keluarga sering mengantarkan istrinya ke Pasar Beringharjo. Sang istri bekerja sebagai pedagang makanan keliling di pasar yang terletak di Jalan Malioboro tersebut.
“Kami mau screening di Beringharjo, tapi kami harus telusuri dulu, kontak erat dia jualan di mana saja. Baru mau melakukan penelusuran kontak erat, apakah hanya satu pasar, di Beringharjo kan ada enam blok. Apakah satu blok atau mana kami belum telusuri,” terang Heroe.
Sementara, dari 18 orang yang terinfeksi Covid-19, ada satu pasien yang harus menjalani perawatan.
“Untuk saat ini kasus tersebut belum klaster, baru satu keluarga, kami enggak tahu siapa yang memulai, pembawa pertama belum tahu, di keluarga belum tahu siapa yang membawa,” tutup Heroe Poerwadi.