Djawanews.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menungkapkan soal banyaknya proyek BUMN yang justru merugikan perusahaan negara sendiri. Menanggapi hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta untuk melihat kembali ada yang sudah disampaikannya mengenai perbaikan BUMN.
"Ya saya rasa yang disampaikan Pak Komut itu kan sebuah pembicaraan, coba teman-teman media cek statement saya dari tahun 2020 mengenai perbaikan daripada 5 fondasi BUMN, mengenai bisnis proses," kata Erick kepada wartawan di Kementerian BUMN, Rabu, 1 Desember.
Lantas Erick membalas Ahok dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatiannya kepada BUMN. Orang nomor satu di Kementerian BUMN itu pun meminta Ahok untuk juga meninjau yang ada di Pertamina.
"Kalau Pak Ahok/Pak Komut menyatakan itu, saya mengucapkan terima kasih. Tolong di-review yang ada di Pertamina seperti saya juga mereview keseluruhan BUMN," tambahnya.
"Kalau Pak Ahok/Pak Komut menyatakan itu, saya mengucapkan terima kasih. Tolong di-review yang ada di Pertamina seperti saya juga mereview keseluruhan BUMN," tambahnya.
Sebelumnya Ahok menyoroti banyaknya kontrak di BUMN yang merugikan karena tidak adanya mens rea atau niat mitigasi dari direksi ketika mengalami kerugian.
"Banyak kontrak di BUMN yang merugikan BUMN, termasuk di Pertamina. Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi. Kenapa kontrak-kontrak ini menguntungkan pihak lain?" ungkap Ahok dalam video di saluran YouTube 'Panggil Saya BTP'.
Menurut Ahok, hal tersebut juga diperparah dengan dugaan para direksi yang kongkalikong dengan oknum BPK. Ahok menyebut sebaiknya para direksi atau dirut yang melakukan hal demikian dipecat.