Djawanews.com – Apakah pembobolan uang di rekening melalui kartu ATM Chip dan cara skimming marak terjadi. Kartu kredit atau debit yang menggunakan chip disebut masih rentan pembobolan.
Beberapa kartu ATM chip tetap bisa diretas. Namun, memiliki proteksi lebih baik dari pada kartu ATM magnetik. Seperti insiden yang menimpa pengguna ATM chip, Amber Kellogg.
Kellogg terkejut ketika melihat penarikan ATM beberapa kali dari rekeningnya dengan total US$400 atau Rp5,7 juta (kurs Rp14.339). Amber mengaku tidak pernah merasa menarik uang di rekening tabungan. Ia menduga rekening tabungannya sudah diretas.
“Saya menelepon Chase (bank berbasis di New York), dan mereka berkata 'Ini adalah penipuan, kami aka mengembalikan uang Anda'. Jadi saya mendapatkan uang kembali di rekening tabungan saya,” kata Kellogg.
Tapi Chase berdalih kartu debit milik Amber sudah disertai chip yang diklaim tidak bisa diretas. “Mereka mengatakan kepada saya bahwa tidak mungkin seseorang dapat menggunakan kartu saya di ATM, tanpa menggunakan kartu fisik saya,” ucap Kellogg.
Kartu ATM Chip Masih Memiliki Kemungkinan Untuk Diretas
Sementara itu, WalletHub, situs keuangan pribadi mengatakan pembobolan dengan metode scammers diakui telah meretas kartu berbasis chip milik nasabah Chase Bank. Diduga pembobolan kartu ATM chip menggunakan perangkat bernama Shimmer.
Shimmer merupakan perangkat tersembunyi di dalam chip ATM, yang bisa membaca dan menyalin data ketika nasabah memasukkan kartu debit ke mesin ATM. NBC menghubungi Chase karena telah mengembalikan US$400 ke rekening nasabahnya. Dalam sebuah pernyataan, bank Chase mengatakan korban harus segera menghubungi bank ketika terjadi pembobolan untuk menjelaskan awal terjadinya kasus pembobolan.
Sebab, ketika terjadi pembobolan nasabah memiliki perlindungan ketika rekeningnya dibobol. Jika seorang tidak langsung melaporkan pembobolan dalam tiga hari, maka risiko ditanggung pemilik rekening.
Pakar keamanan mengatakan pencuri tidak dapat mengkloning kartu chip, tetapi mereka dapat menyalin data yang mereka curi ke strip magnetik. Peretas diduga dapat menggunakan kartu palsu dengan menggeseknya di ATM atau terminal pembayaran (EDC), menurut laporan NBC Connecticut.
Meskipun kasus shimming sulit dikenali oleh konsumen, seharusnya mudah bagi bank untuk mencegah pembobolan uang di rekening melalui kartu ATM chip. Pakar keamanan mengatakan shimming hanya berfungsi jika bank melewatkan langkah dasar dan penting selama verifikasi. Meskipun data yang dikumpulkan skimmer tidak dapat digunakan untuk memalsukan kartu chip, data tersebut dapat digunakan untuk membuat kartu strip magnetik palsu.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.