Djawanews – Di Hari Cokelat Sedunia ini, tentunya tidak afdol rasanya jika tidak mengetahui sejarah cokelat masuk Indonesia. Untuk itu melalui artikel singkat ini telah dirangkum beberapa fakta sejarah tentang cokelat di Indonesia.
Sebelum dikenal dunia, Suku Maya sudah akrab dengan budaya mengolah biji kakao menjadi minuman coklat. Adalah Herman Cortez yang menyadari arti ekonomis dari biji kakao dan mebawa biji cokelat yang biasa dikonsumsi Suku Aztec di Meksiko ke Spanyol.
Di Eropa, cokelat mendapatkan sambutan hangat hingga menyebar ke penjuru dunia. Indonesia yang pada waktu itu masih dijajah Belanda tidak luput perhatian. Tepatnya tahun 1880, kakao tipe Forastero dari Venezuela diboyong oleh Belanda untuk ditanam di Indonesia.
Belanda lalu membuat Asosiasi Perkebunan untuk membahas budidaya kakao di Tanah Air. Asosiasi Perkebunan kemudian semakin serius menggarap kakao dengan menyusun institusi penelitian agar menghasilkan tanaman kakao yang unggul.
Tahun 1901 sebuah institusi penelitian cokelat, Cacao Profestation dibuka di Salatiga, hingga diperoleh sebuah tanaman kakao Djati Roenggo (DR), yang merupakan kakao berkualitas tinggi.
Hingga kini tanaman Kakao DR1, DR2, dan DR 38 masih diakui sebagai tanaman kakao unggul di Indonesia dan diminati pasar dunia.
Selain sejarah cokelat masuk Indonesia, baca juga hal-hal unik dan menarik lainnya, hanya di Konten Serba-Serbi Djawanews.